Setetes Minyak Di Tepian Trotoar Bojonegoro

BOJONEGORO (indoshinju.com)- Kota minyak, itulah sebutan untuk kota Bojonegoro saat ini.

Minyak bak perhiasan, seperti emas berlian, bagai mutiara dan benda benda berharga lainya.

Read More

Sangat mempesona dan menarik perhatian semua orang untuk memilikinya.

Begitulah Kota Bojonegoro yang saat ini sedang bermetamorfosis, dari bentuk sebelumnya.

Sebagian masyarakat Bojonegoro yang beruntung dan dapat menikmati tetesan tetesan minyak ini tentu akan merasa bangga dengan kotanya, kendatipun itu hanya sejilat dan mebasahi ujung lidahnya saja.

Namun tidaklah demikian, Bojonegoro bagi Ali (36) nama samaran, tukang tambal ban yang menggantugkan nasibnya ditepi trotoar di sepanjang Jl. Diponegoro ini.

Tak setetespun minyak Bojonegoro menetes di ujung lidahnya.

Di era globlisasi saat ini dan ditengah hiruk pikuk perusahaan besar minyak di Bojonegoro bertebaran ,ternyata masih banyak warga bojonegoro yang hidupnya pas-pasan dan kesusahan.

Ali (36) nama samaran, yang harus menerima nasibnya menjadi seorang tukang tambal ban.

Dia mengeluhkan nasibnya, ketika wartawan indoshinju.com yang kebetulan bannya bocor di jalan gajah mada ini menambalkan motornya.

Gumam Ali, “la iya tow mas, ngeneki lho nasib wong cilik dadi tukang tambal ban ngelamar kerjo ngalor ngidul gak tau diterima”.

Ali juga bercerita dengan nambal ban penghasilanya sehari kadang 20rb sampai 30rb gak mesti mas.

“tapi piye neh ya saya syukuri”. Tandas Ali. (Dan KW)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *