Miris Pasutri Ini Stres Dan Bersedih Karena Bayinya Ditahan Rumah Sakit

MALANG (indoshinju.com) – Sungguh miris nasib yang dialami pasutri ini.

Pasalnya karena masalah biaya kelahiran bayi yang mencapai puluhan juta rupiah dan tidak sanggup membayar, pihak Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang menahan bayi Pasutri ini.

Read More

Azizah Warga Kedung Kandang Malang ini Terlihat Stres Karena Bayinya Masih berada di Rumah Sakit, Dan Belum Bisa Dibawa Pulang Karena Tidak Punya Biaya.

Biayanya Membengkak Hingga 40 (empat puluh)juta rupiah.

Dan Azizah Harus Melunasi Biaya Sebagai Pasien Umum Terlebih dahulu Baru Bayinya Dapat Dibawa Pulang.

Wahyu Sutrisno dan Nur Azizah sepasang suami istri yang dari keluarga tidak mampu ini harus pasrah karena sang anak masih berada di rumah sakit yg ada di kota malang, sang suami hanyalah buruh bangunan yang berpenghasilan 270 ribu perminggu sedangkan Azizah hanya bisa terdiam seperti depresi karena harus jauh dari putrinya.

Setelah melahirkan bayi prematur kembar, Azizah yang merupakan warga Jl.KH Malik Dalam Rt 007 Rw 004 Kelurahan Kedung kandang Kecamatan Kedungkandang Kota Malang ini harus kehilangan salah satu putrinya dan harus menanggung biaya perawatan medis sebesar 19 juta rupiah.

Sedangkan bayinya yang sehat (Mutmainah) biaya perawatan juga telah mencapai 19.700.000 (sembilan belas juta tujuh ratus ribu) rupiah.

Kini sang putri harus tinggal di rumah sakit walaupun dokter sudah menyatakan boleh pulang tapi karena kendala sang bayi masih di tahan di rumah sakit, Azisah hanya bisa memandangi baju-baju bayi pemberian tetangga sedangkan bayinya tidak ada di sampingnya.

Pasutri warga kecamatan kedung kandang malang ini berpisah dengan putrinya sudah selama 1,5 (satu setengah) bulan.

Mereka datang menjenguk anaknya karena harus mengganti pampers setelah itu akan pulang, Azizah melahirkan bayi kembar, tetapi salah satu bayinya meninggal dunia dan kini tinggal salah satu bayinya masih berada di rumah sakit.

Surat-surat yang di urus oleh wahyu sutrino ini tidak bisa di gunakan karena sang bayi sudah terlanjur pasien umum, jika harus keluar dr rumah sakit.

Harus melunasi biaya dulu dan pasien masuk lagi baru bpjs bisa di aktifkan.

Karena kendala prosedur dan ketidak tahuan keluarga ini, biaya rumah sakit yang mencapai 40 (empatpuluh) juta rupiah akan terus bertambah jika si bayi tidak segera di ambil dari rumah sakit.

Kepada indoshinju.com (16/05), Arif Witanto Koordinator DKR Dewan Kesehatan Rakyat Jatim mengatakan sangat berharap pemerintah bisa membebaskan seluruh pembiayaan bagi bayi Nur Azizah.

“Semestinya pemerintah bersedia membebaskan biayanya, itu RS. Syaiful Anwar malang adalah milik pemprov.” Imbuh Arif. (Ar/isc)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *