Memprihatinkan, Anindita Bayi Malang Yang Lahir Tanpa Batok Kepala, Ortunya Hanya Buruh Tanpa Memiliki Kartu Jaminan Kesehatan

PASURUAN (indoshinju.com) – Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah rencana Tuhan Yang Maha Esa, begitu pula dengan Bayi yang lahir tapa batok kepala.

Saat ini Bayi tersebut dirujuk ke RS SYAIFUL ANWAR MALANG, dan disana bayi tersebut kabarnya tercatat sebagai pasien umum.

Read More

Pasalnya, bayi malang tersebut tidak memiliki kartu jaminan kesehatan.

Kondisi orang tua bayi ini juga tergolong memprihatinkan, miris ketika mengetahui informasi bahwa orang tua bayi ini masih berhutang di RS SYAIFUL ANWAR MALANG.

Dan hutang tersebut belumlah mampu dibayarnya, sesuai informasi yang diterima indoshinju.com, ditambah lagi bahwa keterangan Wartam sang ayah yang mengatakan :
“Kami sudah tidak berani ngutang lagi, kami sudah merasa malu”. Ungkap wartam.

Meskipun anaknya yang lahir tanpa batok tersebut masih sangat membutuhkan perawatan yang optimal dan selayaknya, tentu saja dengan biaya yang sangat besar.

Bayi tersebut adalah Anindita Kaizha Azahra, baru berumur 9 hari.

Anindita lahir pada 17 Januari 2016, ia terlahir tanpa batok kepala bagian atasnya.

Anindita tercatat sebagai putri dari pasangan Wartam dan Narsi, warga Dusun Sukolelo Rt 003/ Rw 001 Desa Sukolelo, Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan.

Anindita terlahir ditempat praktek Bidan Mistini ini dirujuk ke RS Syaiful Anwar Malang sebagai pasien umum, karena tidak memiliki surat penjaminan kesehatan.

Anindita mengalami operasi sebanyak 2 kali.

Operasi pertama untuk mencuci otak dan menembel kepalanya yang bocor dengan biaya sekitar Rp18.000.000,- (delapan belas juta rupiah)

Sedangkan operasi kedua untuk memotong daging dikepalanya yang tumbuh, untuk kemudian ditutup lagi dengan biaya sekitar Rp10.000.000,-(sepuluh juta rupiah)

Dari total pembiayaan sekitar Rp.39.000 000,-(tiga puluh sembilan juta rupiah), Wartam hanya mampu membayar Rp.19.800 000,-(sembilan belas juta delapan ratus ribu rupiah), sedangkan sisanya tidak mampu dibayarkan, karena uang pembayaran yang didapatnya itu juga hasil ngutang.

Sedangkan untuk menghutang lagi ia tidak berani dan merasa malu, meskipun kondisi anaknya yang masih bayi itu memprihatinkan.

Wartam yang hanya bekerja sebagai buruh toko, hingga kini belum mampu membayarkan kekurangan hutangnya di RS Syaiful Anwar Malang.

Sementara itu Anindita Kaizha Azahra, bayi yang baru berumur 9 hari itu masih memerlukan perawatan dan pelayanan medis yang optimal serta selayaknya. (arw/isc)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *