Indoshinju.com – Indonesia Negeri Nan Subur Serta Limpahan Kekayaan Alamya Menjadi Komoditas Bangsa Asing Semenjak Jaman Dahulu.
Oleh Ichwan Lazuardi PPWI.
Bangsa ini dari semenjak dulu mnjdi komoditas Bangsa Asing.
Pada zaman penjajahan saja sudah jelas kita terjajah degan asing.
Pada zaman revolusi, pada waktu itu dominasi asing mempengaruhi politik dan ekonomi pada saat itu (Rusia dan China).
Paham yang diajarkan mempengaruhi para pelaku sejarah di zamannya.
Siapa yang jadi korban ?
Tentu rakyat, baik dari pihak PKI maupun Nasionalis dan Agamis.
Pada saat jatuhnya presiden Soekarno, itupun tidak lepas dari pengaruh asing melalui istilah Orba (orde baru) yang dilakukan untuk menumbangkan Blok Timur (komununis dan lainnya) yang berkembang di Indonesia.
Blok Barat dan sekutunya, sebagai musuhnya blok Timur melakukan intervensi di Indonesia dgn melakukan skenario bagaimana cara menggulingkan presiden Soekarno yang pada waktu itu ada kedekatan dengan Rusia dan China.
Ketika presiden Soekarno tumbang, maka kekuasaan dipegang oleh rezim Orde baru dan presiden Soeharto mengambil alih kekuasaan.
Semua itu berkat kerjasama dan skenario Amerika dengan CIA nya.
Perjalanan politik orde baru selama 32 tahun, tidak lepas dari pengaruh barat baik dari segi politik maupun ekonominya yang menggunakan paham Kapitalis, Liberalis dll.
Mulailah pengaruh Barat seakan akan mengendalikan Pemerintahan kita, mereka menguasai sektor Sumber daya alam, budaya sprti film, dan media.
Bahkan pejabat orde baru banyak yang condong kepada Amerika seakan akan mereka penuh jasa dalam menumbanhkan rezim orde lama.
Hal yang menyedihkan adalah sumber daya alam kita mereka kuasai, seperti Freeport pada tahun 1967 dengan kontrak politik selama puluhan tahun sekitar 45 tahunan, Bahkan Negara kita cuma diberikan bagian 1% (satu persen), menyedihkan sekali.
Sekarang seharusnya kita harus menyadari, bahwa Negara kita menjadi sasaran empuk dari Negara-negara asing, kadang kita berfikir bahwa segala bentuk prseteruan sesama anak bngsa karena isme sehingga mnggunakan kekerasan dan senjata, itu tidak lepas dari skenario asing.
Kadang kita tidak menyadari karena masyarakat kita sendiri yang mau dibodohi atau iming iming uang.
Sekarang siapa yang menjadi korban kalau bukan bangsa kita sendiri, terutama rakyatnya.
Huh..
Kadang kita lelah dengan semua ini, Sadarlah kita semua, siapapun (Asing) yang mempengaruhi negara kita, tidak akan berdampak semakin menyejahterakan rakyatnya, bisa jadi sistem penjajahan dan penindasan gaya baru dengan tanpa menggunakan senjata yang bisa menghilangkan rasa nasionalis kita brdasarkan NKRI yang kita anut.
Pada masa presiden Jokowi pun kita masih merasakan pengaruh asing, justru terasa semakin dominan yang dengan mengusai beberapa media di Indonesia.
Kadang kita juga bisa berfikir bahwa jangan-jangan pengusaha Indonesia yang berasal dari ras Tionghoa itu juga adalah bagian dari Blok Barat yang bersekutu untuk menguasai dan mengendalikan pemerintahan dengan kekayaannya. Bagaimana ini ?
Panjang tulisan kalau kita kupas semua, saya justru khawatir dengan tulisan ini.
Saya dianggap negatif dengan orang yang kurang mengerti posisi Indonesia sampai saat ini.
Kita hanya berharap, mari Rakyat Indonesia bersatu demi NKRI, jangan mau diprovokasi, ayo MengINDONESIAkan orang Indonesia (Nasionalisme) dan Mengislamkan orang islam, bukan memaksakan pendapatnya pada orang lain, juga pada Agama lain.
Bersatulah kita demi bangsa ini dan keutuhannya kemudian cerdaskan masyarKat dengan sesuatu bukan membodohi untuk kepentingan golongannya sendiri.
(Ichwan Lazuardi PPWI)