BOJONEGORO(indoshinju.com)- Program Bedah Rumah Di desa Bubulan Kecamatan Bubulan Kabupaten Bojonegoro ditengarai sarat dengan penyimpangan.
Pasalnya, program bedah rumah kategori rehap senilai 10 Juta Rupiah milik Mbah Taminem ini nampak tidak diselsaikan dengan sempurna, lantai rumah masih berupa tanah, dinding tembok setengah badan dari bahan material batu kumbung juga nampak tidak dikuliti dengan plesteran atau dilepo.
Selain itu dinding bagian atas yang tampak dipasang dari material calcyboart, juga tidak ditutup secara menyeluruh, masih terdapat lubang di bagian atas dinding sekeliling rumah.
Padahal menurut Mbah Taminem, bahan kerangka kayu rumah itu miliknya sendiri atau kayu rumah lama.
Bubungan genteng yang juga nampak tidak ditutup dengan plesteran, tentu saja hal ini akan berakibat bocor di saat hujan, ketika ditemui indoshinju.com di rumahnya (04/12), Mbah Taminem mengatakan dengan polos mengatakan bahwa:
“saya juga tidak tahu berapa jumlah uangnya, saya di cekeli limaratus ribu sama pak kades, tak buat makan ya habis”
ketika ditanya terkait kondisi rumahnya yang sekarang ini Mbah Taminem mengatakan:
” ya sudah begni saja juga gak apa apa, pesan anak saya gak boleh ngomong macam macam, sudah tua, takut sama Pak Kades”
Mbah Taminem juga mengatakan bahwa pada saat pengambilan uang dari rekeningnya diantar Pak Kades lalu uangnya diminta ditengah perjalanan, dan diberikan kepadanya 500(limaratus) Ribu Rupiah, “inib buat pegangan sampeyan Mbah” tutur Mbah Taminem menirukan kalimat Pak Kades.
Diduga kuat pelaksanaan bedah rumah ini diborong oleh Kades Bubulan, dan kabarnya bukan hanya rumah milik Mbah Taminem saja, melainkan rumah rumah warga lainya yang menerima program yang sama, bersamaan saat itu.
Menurut informasi yang diterima indoshinju.com, setidaknya ada 3(tiga) rumah yang menerima program ini bersamaan, yakni di Dusun Goemo, Dusun Pradok dan Tlotok.
Sementara itu Kades Bubulan, Sukriono hingga berita ini diturunkan, belum bisa dikonfirmsi, ketika indoshinju.com mendatangi rumahya (04/12), hanya bertemu dengan istrinya, Arum, dan mengatakan bahwa Pak Kades sedang Ngetril.
Ketika dilayangkan pesan singkat melalui telefon selularnya terkait prosentase pekerjaan di rumah Mbah Taminem, dia juga tidak membalas.
Menurut estimasi terindikasi pekerjaan rehab rumah tersebut sesuai dengan kondisi di lapangan baru sampai 75%, namun dianggap selesai.
Dan menurut Mbah Taminem, dia tidak pernah mendapatkan pemberitahuan lebih lanjut dari Pak Kades terkait kurang atau lebihnya dana yang menurutnya dia tidak pernah mengetahui jumlahnya itu. (isc)