PELALAWAN (indoshinju.com) -Praktik Korupsi yang semakin marak terjadi disegala lapisan instansi Pemerintah sangat memprihatinkan. Uang Rakyat yang bernilai Milayaran Rupiah, Dana Publikasi Pembangunan Kabupaten Pelalawan, tahun 2015 disinyalir rawan penyelewengan.
Pasalnya, diduga kuat dana publikasi diberikan kepada kroni-kroni pejabat. Ironisnya, gaya orderan galeri photo, advetorial di humas Pemkab Pelelawan harus menunjukkan SMS dari PPTK, Alvis.
Betapa tidak, Dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), yang diberikan kepada humas untuk Publikasi Pembangunan Daerah ini selain tidak transparan juga diduga kuat penyaluran penyaluran dana tersebut diberikan kepada kroni-kroni pejabat, bahkan ada sinyaleman dana publikasi digunakan untuk kepentingan kampanye salah seorang pasangan calon bupati / wakil bupati yang bertarung pada pemilihan kepala daerah 9 Desember 2015 mendatang.
Seperti yang dilansir oleh mimbarkita.com Berdasarkan hasil penelusuran media, pengalokasian dana publikasi pembangunan kabupaten Pelalawan melalui media cetak electronic dan media online melalui bagian humas tidak transparan diduga terjadi penyalah gunaan anggaran. Karena menurut salah seorang Staf humas, media penerima orderan publikasi berupa avedtorial galeri foto adalah mereka yang mendapat mendapat sms dari Pak Alvis, kalau ada SMS nya tolong tunjukkan biar kami buat surat orderannya jawab meraka. Apalah kami ini ….Pak, kami hanya menuruti perintah Pak Alvis saja sesuai pesannya (Alvis -red). Tak heran jika ada media yang sebelumnya diberikan orderan, dan tiba-tiba tidak mendapat SMS dari Pak Alvis, langsung komplen.
Ironisnya, menurut Alvis Juniardi, S.IP PPTK di bagian humas Pelalawan diruang kerja sekretariat humas terkesan arogan. Menurut Alvis, dengan sikap arogansinya kepada sejumlah wartawan Senin (23/11) diruang kerja sekretariat humas, Kalian wartawan ini jangan macam macam disini, dimana bumi dipijak disitu langit di junjung, syukur kalian bisa dikasih orderan publikasi disini (pemkab pelalawan ?red). Ratusan media yang saya hadapi, dana humas sudah habis, sudah tidak ada lagi …..jawabnya ketus. Dengan emosi Alvis menyampaikan, Saya bilang masih syukur kalian dikasih orderan, tidak usah macam-macam disini, Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung kata Alvis kepada wartawan Tabloid BIDIK dengan emosinya.
Sementara pada saat itu puluhan media diberi surat pesanan publikasi oleh salah seorang pegawai humas yang ditanda tangangi Alvis dan kepala bagian humas dan PDE Aripripani, S.Sos. Menurut Mella pegawai yang bertugas membuat pesanan pubikasi media, orderan diberikan kepada media yang mendapat SMS khusus dari PPTK Alvis, jika tidak ada SMS kami tidak berani membuat surat orderan jawab Mella.
Pemimpin Perusahaan Tabloid BIDIK, Adelina yang tidak mendapat surat pesanan menyayangkan sikap PPTK Alvis yang terkesan Arogan dan tidak transparan dalam penyaluran dana publikasi pemkab Pelalawan melalui bagian humas, kita dari Tabloid BIDIK mempertanyakan alokasi dana yang miliaran itu, bukan marah-marah, saya sangat menyesali sikap PPTK yang begitu, dimana-mana orang humas bersikap baik dalam bertutur kata , bukan gaya macam preman, seharusnya Bapak itu malu bersikap demikian, kita tanya baik-baik, eh…..mala emosinya aja yang dibuat. Belum lagi sejumlah rekan-rekan wartawan, mempertanya pernyataan Alvis, mengatakan dana humas sudah habis.
Ternyata, sekarang sedang dibagi surat pesanan pemasangan galeri foto HUT Pahlawan 2015 pakai acara tunjukkan SMS segala, wah …suka-suka Pak Alvis dong siapa yang mau di SMS nya, ada apa ? Kuat dugaan ada udang dibalik peyek terhadap penyaluran dana publikasi di kehumasan, kata Lina.
Sementara menurut beberapa sumber yang berkembang dilingkungan kantor bupati Pelalawan penyaluran dana humas itu diberikan kepada media yang kroni kroni bupati HM.Haris, dan bahkan sebagian dana humas tersebut dipergunakan untuk pembiayaan kampanye salah seorang pasangan calon bupat/wakil bupati yang bertarung 9 Desember mendatang, ujar sumber yang namanya minta tidak ditulis dalam pemberitaan.
Kepala bagian humas yang ditemui dikantornya tidak berada ditempat, melalui sms singkat Aripripani S.Sos menulis saya sedang rapat. (tim)