PANGKEP-MAKASSAR (indoshinju.com) – Bertempat di pesantren Darul Mukhlisin Padang Lampe, Kabupaten Pangkep, Pangdam Wirabuana, Mayjen TNI Agus SB memberikan materi kuliah tentang wawasan kebangsaan kepada 735 mahasiswa baru UMI yang melaksanakan pekan pesantren di pondok tersebut.(26/8/2016).
Pangdam menjelaskan bahwa Proxy Warr, merupakan perang masa kini yang dilakukan oleh suatu pihak dengan melibatkan pihak lain (ketiga), untuk berperang melawan pihak lain yang dituju dengan menggunakan strategi segala aspek kehidupan (IPOLEKSOSBUD) dengan indikasi tanpa senjata, tidak nyata tapi ada dan memiliki dampak yang sangat dahsyat.
Subjek yang menjadi sasaran utama proxy war tentu saja generasi muda bangsa, salah satu bagiannya antara lain mahasiswa.
Mahasiswa sebagai generasi muda intelek suatu bangsa tidak akan memiliki karakter dan integritas yang berakibat pada lunturnya wawasan kebangsaan sehingga melemahkan eksistensi dalam upaya bela negara apabila menjadi korban proxy war.
Sebagai contoh adalah masih banyaknya demontrasi anarkis yang terjadi dengan dalang mahasiswa, adanya aksi kriminal (penyalah gunaan narkoba) maupun tindakan tidak terpuji (pesta miras, sex bebas dll) yang juga dilakukan oleh oknum mahasiswa.
Menurut Mayjen Agus S.B., mahasiswa sebagai subjek kebanggaan bangsa dan negara, kebanggaan keluarga dan masyarakat harus tetap bersih seperti kain yang putih.
Dengan kegiatan pekan pesantren di pondok pesantren Darul Mukhlisin diharapkan “kain putih” tersebut kembali bersih dari “noda-noda”.
Mahasiswa akan kembali memiliki wawasan kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran cara berpikir dalam memandang bangsa Indonesia yang mengedepankan toleransi, saling menghormati, musyawarah maupun kegotong royongan.
Semangat dan paham kebangsaan dalam bersikap dan bertindak yang terbaik dan berguna untuk bangsa dan negara.
Tak lupa, Mayjen Agus Surya Bakti menyerukan kepada para maba UMI peserta pekan pesantren untuk selalu berpikir positif, sebagai agent of social control, berjiwa kompetitif, mencintai kearifan lokal, tidak terpengaruh budaya asing yang negatif, menjauhi sikap hedonisme dan matrealisme serta berhati hati terhadap serangan proxy war.
Agama merupakan kunci untuk membangun dan mempertebal karakter manusia (mahasiswa).
Acara yang dihadiri oleh Bupati Pangkep dan jajarannya, Pengurus Yayasan Wajaf UMI H. Mokhtar Noer Jaya MA, Rektor UMI Prof. DR. Hj. Masrurah Mokhtar, MA. beserta stafnya, Danrem 142/Tatag Kolonel Inf Tandyo Budi, Staf Ahli Pangdam VII bidang Ideologi, Aster Kasdam VII/Wrb, Dandim 1421/Pangkep, Kapolres Pangkep dan beberapa ketua lembaga lingkup UMI diikuti dengan sangat antusias oleh para peserta pekan pesantren.
Acara ditutup oleh Pangdam Wirabuana dengan pembacaan slogan dari Presiden RI pertama, Ir. Soekarno, untuk membangkitkan motivasi para maba UMI peserta pekan pesantren dalam meningkatkan pemahaman dan implementasi wawasan kebangsaan agar memiliki eksistensi Bela Negara yang tinggi dalam rangka menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI,
“beri aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncang dunia”.(Odin)