BOJONEGORO (indoshinju.com)-Kondisi sosial ekonomi masyarakat Bojonegoro terindikasi masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Ini PR besar bagi pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang saat ini terkenal sebagai Kota yang kaya raya dengan minyak, namun ironis kondisi warga Bojonegoro yang satu ini tramat sangat memprihatinkan namun terlewatkan atau lolos dari perhatian pemerintah.
Hal inilah yang di alami oleh Mbah Munisah, warga Desa Ngraseh Rt 09/Rw02 Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, kehidupanya yang sangat memprihatinkan ini sangat memerluka uluran tangan pemerintah, minimal bantuan untk bedah rumah.
Pasalnya, rumah yang di tempati oleh Mbah Musinah saat ini dapat dikategorikan sebagai rumah yang tidak layak di huni.
Namun Munisah tetap bertahan di rumah tersebut karena faktor ekonomi yang bera jauh di bawah garis kemiskinan, untuk makan sehari – hari saja hanya nunggu belas kasihan tetangga.
Menurut warga terdekat Mbah Munisah, pada suatu ketika, pernah terjadi Bencana yang melanda Mbah Musinah.
Pada saat datang musim penghujan, Rumah Mbah Musinah ditelan angin puyuh hingga porak poranda, beruntung pada saat itu tidak menimbulkan korban jiwa, tetangga yang merasa prihatinpun segera berdatangan untuk membantu pembenahan rumah tersebut hingga dapat ditinggali kembali untuk sementara waktu.
Beberapa pemuda Desa yang merasa peduli dengan kehidupan Mbah Munisah, berupaya keras dengan berbagai cara agar dapat membangun kembali rumah tersebut hingga layak di huni.
kemudian dari beberapa pemuda tersebut mulai bergerak untuk menggalang dana pada masyarakat sekitarn.
lalu beberapa hari kemudian para pemuda ini mendatangi Kades Ngraseh Nurkhosin untuk di meminta pendapat dan persetujuan untk membantu pembangunan rumah Mbah Munisah.
Diluar dugaan, menurut penuturan para pemuda Desa Ngraseh ini, Kades Nurkhosin tdk merespon dengan baik.
Beberapa Pemuda Desa ,Jumali,Harianto,Mat Rokim, dan Arif mengatakan bahwa harapan mereka hanyalah untuk meminta persetujuan dan tanda tangan dalam lampiran donatur dana tersebut, tetapi menurut mereka Kades Ngraseh menolak tanpa alasan yang jelas.
Hal tersebut telah beberapa kali disampaikan kepada Kades Ngraseh, namun hingga saat ini, menurut para Pemuda Desa tersebut belum mendapatkan respon yang positif. (c. mad as)