MAKASSAR (indoshinjo.com) – Upacara penutupan diktama TNI AD gelombang I Tahap I tahun 2016 berlangsung pukul 15:00 wita di lapanga Prayudha secata (sekolah calon tamtama) A Malino Rindam VII/Wirabuana (7/9), Jumlah tamtama 205 orang.
Rindam dibawa naungan Kodam VII Wirabuana membawa sacata A 205 di malino, dan sacata B 95 di bitung. Sehingga jumlah Secata berjumlah 300 tamtama.
Dalam upacara tersebut dipimpin oleh Sekdam Britjen TNI Supartodi, namun sebelum Kesdam memimpin upacara di Secata A di Malino, sekdam juga memimpin upacara di Secatam B di Bitung.
Dalam upacara penutupan tersebut, para Tamtama diserahkan ijasa, sertifikat dan medali secara simbolis yang d iwakili oleh Muh. Yusuf selaku peringat pertama dalam Secatam.
Setelah itu diambil sumpah prajurit berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing.
Dalam sambutanya, Pangdam atau yang mewakilinya mengucapkan selamat atas keberhasilan yang diraih oleh Diktama sehingga mampu memperoleh status sebagai Tamtama TNI Angkatan Darat.
“Hal ini tentunya menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi tamtama yang telah berhasil melalui satu tahapan pendidikan, namu apa yang telah dicapai ini merupakan awal dari perjalanan kalian untuk berkarir di Militer, Perlu kalian pahami, bahwa jati diri prajurit TNI AD yang dilandasi dengan taqwa dalam menjalankan ibadah, selalu semangat dan dekat dengan rakyat, mengharuskan kepada setiap prajurit untuk memelihara kedisiplinan, agar terhindar dari perilaku maupun tindakan yang merugikan atau menyakiti hati rakyat”. Ungkapnya.
Tambahnya, untuk itu jadilah prajurit-prajurit yang profesional dan berdisiplin, hindari perbuatan tercela.
Hayati dan pegang teguh SAPTA MARGA, SUMPAH PRAJURIT dan 8 wajib TNI, serts taati segala aturan hukum dan HAM.
Setelah upacara usai, para Tamtama melakukan antraksi mulai dari antraksi bongkar pasang senjata, antraksi pencak silat.
Setelah itu mereka membuat simulasi rintangam sebagai lambang kekuatan dan ketangguhan prajurit dalam melewati rintangan dan tantangan yang dihadapi, disisi lain simulasi rintangan ini juga sebagai lambang kesolidan Prajurit. (yudi)