BOJONEGORO (indoshinju.com)-Proses pelaksanaan Pembangunan jembatan di Dusun Nglambangan, Desa Setren Kecamtan Ngasem ramai dibicarakan masyarakat yang tergabung dalam sebuah komunitas sosial media, atau sebuah group Facebook di Bojonegoro.
Pasalanya, pelaksanaan proyek pembangunan jembatan tersebut ditengarai telah mangkrak selama dua setengah bulan.
Lebih miris lagi, dikatakan dalam perbincangan tersebut bahwa selama kurun waktu tersebut diatas, pelaksana proyek pembangunan jembatan tersebut tidak membuat jembatan darurat untuk sarana perlintasan warga, sehingga warga masyarakat yang melintasi wilayah tersebut harus masuk ke dalam sungai.
Sebuah status yang dibagikan dalam groub Masyarakat Bojonegoro tersebut mengungkapkan tandatanya besarnya terkait proyek tersebut di dalam tulisannya.
“Hemmmmm lha wong dadi mandorane pemborong tak takok,i Cv ne jenenge opo ra ngerti, alasane saking akehe Cv sing nangani, piye lur menurut pean masuk akal opo ora??????..
edisipenuhtandatanya.” Tulisnya.
Anggota obrolan lainya mengatakan, Hal inilah yang menjadikan pekerjaan tersebut penuh tanda tanya, Mana jalan darurat ngak di bikin, bahkn mandor/pengawas pekerja di tanyai dari Cv mana malah jawabnya nggak tahu dengan alasan saking banyaknya Cv yang bersangkutan.
“Memasang papan nama proyek adalah salah satu kelengkapan proyek dan pasti ada rupiyahnya dalam kontrak, kalau tidak di pasang berarti menyalahi prosedur, dalam perencanaan pembangunan jembatan kalau tidak ada lagi jalan alternatife pasti diangarkan dan pasti ada rupiahnya dalam kontrak, tapi kalau dalam perencanaan dan kontraknya tidak di anggarkan berarti Dinas yang bersangkutan tidak jeli terhadap permasalahan yang akan timbul di lapangan, harusnya desain dari perencanaan di tolak”, Tulis anggota groub lainya dalam percakapan itu.
Sementara itu Andi Tjandra Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bojonegoro, melalui Wajiman Kepala Bidang Jembatan dan TPT ketika dikonfirmasi indoshinju.com (30/06), melalui via telefon miliknya mengatakan;
“Belum itu, nglambangan terkendala hujan alat berat tidak bisa masuk, dua bulan mangkrak itu karena material yang terkendala hujan, lalu besi-basi lainya sudah siap, kalau jembatan darurat belum dibuat karena belum diapa-apakan, yang satu sudah jadi itu ada dua, belum ada laporan pembongkaran, kalau memang sudah besok saya cek, itu jalur hutan pedalaman, yang lewat sepeda motor orang Napis, proyek itu pengembangan lintasan, aslinya orang-orang itu lewat barat, terkait soal papan nama itu proyek jelas di buka di website ya ada semua jelas”. Ungkap Wajiman.
Selain itu dia juga menambahkan bahwa terkait papan nama proyek itu bannernya sering hilang diambil orang buat tutup capil, sekarang dipasang besoknya hilang, itu sering terjadi, imbuh Wajiman menjelaskan. (isc)