BANGKALAN (indoshinju.com) – Perjuangan Halifi dan Muhliyah
Bersama kerabat Halifi dan Istrinya selalu hadir di PN Bangkalan.Kecewa sidang pembunuhan anaknya seperti direkayasa.
Dalam mencari keadilan bagi masyarakat miskin tak ubahnya mencari jarum ditengah ladang ,
Begitu sulit dan mahal.
Mungkin inilah yang dirasakan keluarga petani HALIFI dan Istrinya Muhliyah. Pasutri ini ibaratkan sudah jatuh masih tertimpa tangga .bagaimana tidak, sudah anaknya, Noval Aditya Zandi,22 tahun yang juga mahasiswa lulusan politeknik di salah satu perguruan di kota Surabaya ini tewas dengan cara dibunuh secara sadis pada 16 Agustus 2015.
Halifi dan istrinya juga di bacok hingga luka parah ketika tidur lelap dirumahnya pada 25/7 ,beruntung tuhan berkehendak lain ia dan Istrinya bisa selamat,meski tangannya hampir putus menangkis serangan sekelompok orang bercadar.
Halifi semakin nelangsa ketika mengetahui kasusnya sampai saat ini juga tak kunjung tuntas.pelaku pembacokan juga belum ketangkap.
Sebagai seorang ayah saya hanya ingin sidang kasus pembunuhan anaknya bisa tuntas dan pelaku bisa dihukum berat kalau perlu dihukum mati .ujar Halifi Pria 45 tahun dengan wajah penuh harap.
Halifi juga meminta pelaku lainnya juga ditangkap dan otak dalang dari aksi pembunuhan ini juga harus diadili. Namun, selama ini dia mengaku kecewa.
Pasalnya dalam proses sidang pemeriksaan saksi kasus pembunuhan Noval anaknya selalu ditunda tunda sepertinya sudah diatur dan direkayasa
Buktinya sidang dengan terdakwa Mudahri salah satu pelaku pembunuh anaknya ini selalu ditunda lantaran dua saksi kunci yaitu kepala desa prancak kecamatan sepulu dan halil tidak pernah hadir.
Kekecewaan juga terlihat di wajah Muhliyah, 43, istri Halifi.
Saat hadir ke lima kalinya dalam persidangan Noval, Halifi dan Muhliyah kembali harus gigit jari Kamis (01/09).
Tidak satupun kedua saksi kunci ini hadir dipersidangan, Hal tersebut tentu menimbulkan tanda tanya, padahal menurut Halifi kedua saksi ini selalu ada dirumahnya”. ujar Halifi
Sementara itu suasana sidang di Pengadilan Negeri Bangkalan, pihak keluarga korban selalu hadir pantau jalanya sidang di PN Bangkalan. (chlis