Bojonegoro Baca (indoshinju.com) – Seorang penjual pisang bernama Sumi (60), warga Desa Belun RT 004 RW 004 Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro pada Sabtu (15/07/2017) sekira pukul 10.30 WIB pagi tadi didapati meninggal dunia di Pasar Kota Bojonegoro, turut wilayah Kelurahan Ledokwetan Kecamatan Bojonegoro Kota. Diduga penyebab kematian korban diakibatkan penyakit jantung yang telah dideritanya kambuh.
Menurut keterangan Kapolsek Bojonegoro Kota, Kompol M Usman MPd, yang dihimpun dari keterangan saksi-saksi, bahwa kronologi meninggalnya korban bermula pada Sabtu (15/07/2017) sekira pukul 10.00 WIB, korban masuk ke dalam kamar mandi yang berada di dalam pasar tersebut. Sekitar 15 menit berikutnya, penjaga kamar madi, bernama Isrotul (18), warga Desa Ngraseh RT 020 RW 002 Kecamatan Dander, mendengar korban sedang muntah-muntah di dalam kamar mandi.
“Selanjutnya saksi Isrotul mengecek ke dalam kamar mandi dan pintu kamar mandi tidak dalam keadaan tèrkunci. Saat itu saksi mendapati korban sudah dalam keadaan tergeletak,” ungkap Kompol M Usman MPd.
Mengetahui kejadian tersebut, selanjutnya Isrotul memanggil Fatkurohman (26), warga Desa Tapelan RT 008 RW 002 Kecamatan Kapas dan Sudarko (62), warga Kelurahan Sumbang RT 011 Kecamatan Bojonegoro Kota, guna membantu membawa korban keluar dari dalam kamar mandi.
“Saat dibawa keluar dari kamar mandi, korban dalam keadaan lemas dan tidak sadarkan diri dan beberapa saat kemudian, korban diketahui sudah meninggal dunia.” lanjut Kapolsek.
Selanjutnya peristiwa tersebut dilaporkan ke Polsek Bojonegoro Kota. Dan setelah pihaknya menerima laporan, Kapolsek bersama petugas dari langsung mendatangi lokasi kejadian bersama-sama petugas kesehatan, guna melakukan olah TKP dan mengidentifikasi korban.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui panjang mayat 162 centimeter, kulit coklat asia, korban mengenakan pakaian baju daster warna hijau motif batik bunga, menggunakan jilbab. Sedangkan berdasarkan pemeriksaan petugas medis, diketahui pembuluh darah (vena) korban dalam keadan lurus mengencang, ada peningatan tekanan. “Tidak ditemukan adanya tanda tanda penganiayaan,” terang Kapolsek.
Kapolsek menambahkan bahwa berdasarkan keterangan dari pihak keluarga dan saksi-saksi, korban memiliki riwayat sakit jantung dan diabetes. “Diduga kuat kematian korban diakibatkan penyakit jantung yang telah lama dideritanya kambuh,
Atas peristiwa ini, ahli waris korban menerima peristiwa ini sebagai musibah dan meminta untuk tidak dilakukan otopsi, yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan tidak akan menutut pihak manapun atas meninggalnya korban. Selanjutnya setelah dibuatkan berita-acara, jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. “Sekira pukul 15.30.WIB, jenasah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dibawa pulang,” pungkas Kapolsek.
CIPTO