GRESIK (indoshinju.com) – Wajah belia generasi penerus Bangsa yang berjuang dari satu bus ke bus lainnya.
Berawal dari sebuah perjalanan dari kota Bojonegoro menuju kota Sidoarjo dengan menaiki angkutan umum bus antar kota dalam provinsi.
Dari Bojonegoro hingga Lamongan, pasti pembaca sudah dapat menganalisa suasana di dalam bus seperti apa.
Naik turun penumpang, hiruk pikuk pedagang asongan, mereka semua mencari duwit itu jelas, namun ada yang belum tesebutkan disini, ya… merekalah para pengamen, pengais rupiah dengan menjual suara dan kepiawaian bermain musik di atas bus.
Namun ada yang mengejutkan bagi wartawan media ini, ketika bus antar kota dalam provinsi ini memasuki gerbang tol Gresik.
Hanya berselang beberapa menit saja melaju diatas tol, tiba-tiba sebuah amplop jatuh dipangkuan para penumpang.
Nampak amplop yang telah lusuh dan sobek-sobek itu bertuliskan
“Assalamualaikum Wr. Wb. Bapak/ibu dan Saudara selamat menunaikan ibadah puasa dan saya disini mau numpang ngamen buat beli buku dan sangu sekolah. Semoga amal anda dan keikhlasan anda diterima Allah Swt. Aamiiiinnn”, Kalimat lengkap yang tertulis pada amplop tersebut.
Namun yang lebih mengejutkan adalah siapa yang menyebarkan amplop kepada para penumpang tersebut.
Dialah seorang bocah belia sekira berusia 10 tahun yang bernama Riyan, dengan baju pramuka seragam sekolah dibadanya.
Hanya dengan bermodalkan kempyengan tutup botol bekas, dengan penuh percaya diri si pejuang rupiah kecil ini menghentakkan tangannya seraya bernyanyi lagu remaja bertajuk cinta sebisanya.
Ketika diajak beriteraksi dengan beberapa pertanyaan, bocah belia inipun lugas menjawab
*Adek namanya siapa ? “Riyan”
*Adek sekolah tidak ? “Sekolah”
*Kelas berapa dek ? “Empat”
*Adek ngamen untuk apa ?
“Beli buku dan saku sekolah”
*Bapa Ibu kemana dek ? “Ngamen”
*Riyan rumahnya mana ?
“Bungurasih Timur”
Dengan polos si Riyan kecil menjawab semua pertanyaan wartawan media ini.
Riyan sikecil pejuang kehidupan, karakter dan jiwanya terbentuk di jalanan, tertempa diatas roda-roda yang berputar.
Berjuanglah Riyan, temukan jati dirimu dengan pengalaman dalam pengembaraan dari bus ke bus, dari roda ke roda yang lain, semoga bangsa ini akan lebih baik pada masamu kelak. (Adi G/isc)