BOJONEGORO (indoshinju.com) – Bendung Gerak atau Bojonegoro Barrage, mengalami kerusakan parah pada bagian bangunan revetment disisi kiri dan kanan Bendung.
Diketahui Mega proyek ini dilaksanakan oleh PT.Waskita Karya Jo PT.Adi Karya, yang dimulai pada tahun 2009 dan selesai pada tahun 2012, yang artinya baru 4(empat) tahun berjalan.
Terkait hal tersebut, Yudi Kepala Balai Besar Bengawan Solo ketika dikonfirmasi indoshinju.com (06/05), melalui Mbah Tomin Stafnya menyatakan
Bahwa penyebab melorot atau ambrolnya bangunan revetmet Bendung Gerak Bojonegoro tersebut adalah karena penambangan pasir di wilayah hilir bangunan revetment tersebut, sehingga material yang dari atas terbawa arus kebawah dan akibatnya bangunan revetment jadi menggantung dan melorot.
“Itu sejarahnya, begitu bangunan Bendung Gerak itu selesai dibangun, para penambang pasir diwilayah Leran itu terus bergergerak, setelah itu Kepala Balai melayangkan surat kepada Bupati Bojonegoro tiga atau empat kali, yang isinya agar supaya diadakan pengaturan para penambang pasir, jadi paling tidak Limaratus meter dari hilir dan hulu bangunan itu agar tidak ada aktifitas penambangan pasir, tapi nyatanya mereka terus menambang, bahkan sampai sampai di dekat revetmen itu diambil pasirnya.” Ungkap Tomin.
Diapun menambahkan bahwa sejak tahun 2012 pihak Balai Besar Bengawan Solo sudah berkoordinasi dengan Pemkab Bojonegoro dalam hal ini, Bupati dan Juga Sekda (sekretaris daerah) Bojonegoro.
“Rencana akan dibuatkan Ground shield, bangunan melintang dan desainnya akhir tahun kemarin sekitar Desember baru selesai, Groundfield itu semacam Cekdam untuk mensatabilkan dasar sungai, jadi kalau nanti bagaian hilir itu ditambang pasirnya yang alasanya perut itu akan ada penahanya, tingginya sesuai dengan rencana sekitar satu meter lebih dan akan dipasang di ujung revetment itu, dan Bagian kerusakan akan diperbaiki.” imbuh Tomin.
Berdasarkan pantauan indoshinju.com dilapangan, bangunan revetment tersebut telah mengalami kerusakan di bagian lain selain yang ambrol, di bagian pasangan batu muka juga nampak sekali rapuh dan siar batu muka yang merupakan bagian utama penahan Gerusan air rapuh dan mudah terlepas. (Adi G/SH)