MAKASSAR (indoshinju.com) – Perkembangan situasi akhi-akhir ini di wilayah Bancee Kompleks Kabupaten Bone terdapat kelompok insurgen bersenjata yang sering melakukan aksi penyerangan terhadap pos-pos TNI/Polri terpencil, mengadakan pencurian logistik dan perampokan harta benda milik masyarakat, pemerasan, penculikan dan pembunuhan terhadap masyarakat maupun aparat, serta mengibarkan bendera NII.
Setelah diberlakukannya status Darurat Militer di wilayah Sulsel serta berdasarkan Perintah Panglima TNI maka
Pangdam Wirabuana selaku Pangkoops Wilayah Sulawesi memerintahkan Komandan Komando Pelaksana Operasi 142, selanjutnya kepada Batalyon Tim Pertempuran Yonif 715/Motoliato untuk melaksanakan Operasi Lawan Insurjen dalam rangka mengungkap jaringan klandestein, melumpuhkan sekaligus menghancurkan insurjen di wilayah Bancee Kompleks.
Tepatnya pada Kamis (22/16) saat Ton II/A dari Yonif 715/Mtl melaksanakan patroli keamanan di wilayah Lappasobila, akhirnya menemukan jaringan kelompok tersebut sedang melaksanakan aktivitasnya secara sembunyi-sembunyi. Seketika itu juga Ton II/A langsung terlibat kontak tembak dengan kelompok insurjen yang mengakibatkan 2 orang tewas, dan 2 pucuk senjata dari kelompok insurjen dan sisanya berlari kocar-kacir ke arah utara.
Kegiatan ini merupakan skenario dari salah satu sesi latihan Batalyon Tim Pertempuran Yonif 715/Mtl yang dilaksanakan di wilayah Bance’e Kabupaten Bone Sulawesi selatan.
Latihan antar kecabangan yang melibatkan 938 Prajurit dari berbagai satuan jajaran Kodam VII/Wirabuana ini dibuka sejak 19 September 2016 lalu dan akan berakhir tanggal 25 September 2016 dengan materi latihan puncak berupa Serangan Pemukiman. (Yudi/Aras)