BOJONEGORO (indoshinju.com) – Informasi yang berawal dari Sosmed dan beberapa warga Kelurahan Mojokampung Bojonegoro ternyata benar, bahwa Pendaki Gunung Yang tersambar petir itu adalah warga Bojonegoro.
Keluarga Para sahabat serta tetangga Jayadin (52) dan Musriyatun (50) pada hari Rabu 14/12 sedang berduka
Karena pada saat itu mereka dan para pelayat sedang menunggu informasi mengenai kedatangan korban yang di ketahui tersambar petir saat mendaki Puncak Gunung Arjuna.
Pada saat sela sela para pelayat kakak korban Pandu serta ibunya bercerita tentang Ferdy,
Berdasarkan infomasi dari tetangga sekampung,
Terkait informasi yang ada di medsos bahwa ada seorang warga kelurahan Mojokampung Kecamatan Bojonegoro, yang di unggah oleh Netizen,
Pada saat itu langsung Jayadi (52) bapak korban, menanyakan kebenaran informasi tersebut, kepada tetangga yang biasa on line di Medsos khususnya Facebook,
Karena memang putranya yang bernama Bimantara Ferdiansah ,pada tanggal 12/12 ,berpamitan pada keluarga untuk berangkat Mendaki ke Puncak Gunung Arjuna bersama sahabatnya.
“Besok Selasa saya sudah kembali Bu” ungkap. Ferdy (alm), pada saat percakapan dengan para pelayat ibu korban mengungkapkan
Saat anaknya berpamitan, dan itulah percakapan terakhir sama putranya yang bernama lengkap Bimantara Frediansah (19). Mahasiswa Unesa Surabaya Jawa Timur.
Keluarga korban mengatakan bahwa sebelumnya tidak ada firasat apa apa terkait musibah yang di alami anaknya,
Kami dapat informasi tadi malam di facebook saja,
Kabar tersebut menyatakan bahwa ada pendaki asal UNESA yang tersambar Petir di Puncak Gunung Arjuna.
” Hari ini Selasa 13 Desember 2016 pada pukul 12.00 WIB Sdr. Yanto yang berada di Pos 2 Gunung Penanggungan menerima informasi melalui freq radio komunikasi 2 meterband dari Sdr. Rusli (call sign Ranting/Team dari Trawas) bersama 5 orang lainnya sedang melakukan pendakian ke Gunung Arjuno menyampaikan bahwa ada pendaki yang tersambar petir.
Adapun kondisi korban yang tersambar petir sbb :
1. Satu orang meninggal dunia atas nama Bimantara
2. Dua orang lainnya mengalami luka dan tidak bisa berjalan.
Untuk kelompok pendaki ini sejumlah 8 orang dari Unesa, jurusan Kependidikan Keolahragaan.
Informasi tersebut kemudian ditindak lanjuti oleh petugas Pos Pendakian Penanggungan (Sdr. Irul, Sdr. Habib, Sdr. Suedi). Meluncur ke Pos Pendakian Welirang yang berada di Tretes dan melaporkan kejadian tersebut dan diterima petugas Pos Welirang yaitu Sdr. Juned.
Pada pukul 16.30 WIB ketua rombongan yang mengalami musibah yaitu Sdr. Nur Ali Ridho bersama 1 orang lainnya juga sudah sampai di Pos Tretes untuk melaporkan kejadian tersebut di Pos Tretes.
Adapun sesuai dengan informasi yang diberikan Sdr. Nur Ali Ridho bahwa posisi korban berada di Watu Gedhe, diatas Lembah Kijang, yang kira-kira 1 Kilometer dari puncak Arjuno.
Demikian informasi yang kami terima”.
Berdasarkan informasi tersebut di atas, pihak keluarga Ferdy (alm) meyakini bahwa korban yang meninggal saat mendaki Puncak Gunung Arjuna tersebut adalah keluargan.
Sehingga menurut Pandu (25) kakak kandung Ferdy (Alm), Jayadi (52) bapak kandung korban beserta 2 (dua) orang keluarga memutuskan untuk berangkat menjemput jenazah Ferdy (Alm),
Hingga berita ini di turunkan jenazah Ferdy (Alm) belum tiba di rumahnya GG Ma ruf RT 02 RW 01 Kelurahan Mojokampung Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro. (SH/Red)