OPINI; FENOMENA SOSIAL DI INDUSTRI MIGAS BAGI PEMANGKU KEPENTINGAN

OPINI; FENOMENA SOSIAL DIBALIK INDUSTRI MIGAS—

Oleh; Imam S
Hadirnya industri Migas bak angin segar bagi masyarakat yang tinggal di wilayah penghasil minyak, namun menyimpan Fenomena di beberapa daerah yang  lazim terjadi di tiap daerah penghasil minyak dan gas sering kita temui.ialah menuai sebuah harapan semua pihak tentunya ingin membuat daerah cenderung lebih maju .memberdayakan masyrakat, menciptkan perputaran perekonomian, mendongkrak pendapatan asli daerah
serta mensejahterakan warga ,namun  menurut penulis masih ada  sisi  ..

masih menuai hambatan serta jurang terjal didialamnya,  pertanyaanya bagaimana ketika reservoire  di dalam nya sirkulasi produksi sudah menurun, dan terjadi nya work over pada sumur sumur untuk  produksi, serta sudah tidak terjdinya following well pada fluida(cairan)
lazimnya terjadi pasca di temukanya lapangan minyak dan gas,tak jarang di antaranya menuai kepentingan di dalamnya ,dengan di bukanya kegiatan hulu dan hilir kiranya mampu menopang kesejateraan serta peluang membuka pekerjaan khususnya di sekitar masyarakat lokasi .di satu sisi dengan di temukanya lapngan migas disini merupakan awal suatu daerah menciptakan peluang kegiatan usaha ,baik itu segi kontruksi,,perdagangan, jasa,properti dll, dan saat pasca ekplorasi maupun eksploitasi,, baik itu daerah maupun tingkat pusat di sini punya hajat pekerjaan besar menanti, tak tertutup ketinggalan di tingkat desa ring lapangan minyak dan gas,.. di tingkat desa khususnya di jajaran birokrasi di tingkat desa setidaknya menaruh harapan dengan adanya mega proyek di lokasi desa setempat,,ada pun harapan di antaranya dengan banyaknya aktifitas setidaknya menambah pendapatan asli desa,menambah penerimaan nilaia alokasi dana desa(ADD),Retribusi desa dan menambah besaran pendapatan desa, aktifitas di tingkat desa sekitar ring semakin padat. Di antaranya meliputi pembebasan lahan warga kadang yang kadang kala masih menuai kontroversi di kalangan tingkat bawah, dan juga menjadi proyek yg sangat strtegis bagi pemangku investor maupun pemangkukepentingan maupun rekanan,dengan berlomba lomba membuat CV,PT,atau kongsi dagang, saat adanya pekerjaan kontruksi yg masuk, pengadaan barang jasa, konsumsi catering,pekerjaan,serta persediaan mess sebagai tempat bermukim pekerja dari luar daerah/kota khususnya yg ikut andil di dlm pekerjaan tsb, dan menciptkan lapangan pekerjaan di lokasi setempat saat kegiatan ekplorasii dan ekslpoitasi, menambah kegiatan baru . bagi khususnya konten lokal yg kiranya menaruh harapan dalam menggais kesejahteraan di dalamnya,, namun di salah satu daerah yang menurut penulis ada yang di rasa masih janggal secara sosial, di antaranya payung hukum perda konten lokal sedemikian di prioritaskan demi memfasiltasi daerah khususnya warga sekitar lokasi . sejatinya perda konten lokal merupakan methode cara yang begitu pula akal yang diberlakukan demi memberdayaakan demi masyrakat lokal namun tak ubahnya sebatas hanya ‘’ ngakalii’”,,. dengan harapan mengubah keadaan sosial ekonomi dengan gaya hidup cenderung penuh glamour , dengan di topang finansial yang memadai dengan hadirnya mega proyek migas ,namun fakta yg terjadi menurut penulis artikel ini,,, tak jarang pula indutri migas dalamnya ,, di antanya banyak terjadi kecemburan sosial . kesenjangan sosial kerap mewarnai fenomena yg terjadi, masuknya pekerja luar daerah atau luar desa .yang mempunyai skill dengan pedoman sertifikat yg menunjang sesuai kompeten dari instansi terkait yakni SKK migas dan mempuni sesuai kompeten dibidangnya tak jarang menuaI kesenjangan dengan para penduduk lokal. Atau putra desa khususnya,  di lokasi setempat,yg terasa secara skiil masih kategori rendah,, dan sumber daya manusia (SDM)dirasa kurang mempuni.

GEJOLAK YANG TERBENTUR DENGAN AMDAL LINGKUNGAN MASYRAKAT..
Masuk nya industri namun juga bisa menjadi dilema. harapan tersebut tak jarang disadari semua pihak, dengan dilema atau pun dampak secara sosisl yang terjadi di dalamya di antaranya meliputi;

A’benturan dengan adat istiadat, kebisingan, munculnya debu yang menjalar yang menghambat pemandangan warga, ,pemandangan   api flare pada pembakaran sulfur hidrogen sulfida bak sebuah panorama wisata di malam hari.
B ,munculnya issu di masyrakat, dan praktek tipu menipu dengan praktek praktek pungli dengan harapan bisa kerja sering di dalamnya  dijumpai,
C,hilangnya lahan Kehutanan dan pertanian akibat di bebaskan dengan masuknya industry,
d.,rusaknya ekosistem akibat terpakai di industri maupun tahapan kontruksi . hilangnya oksigen baik jelang EPC.EPF.driling maupun masa tahapan produksi,
E,banyaknya bermunculan tempat tempat proistitusi , tumbuh menjamur ,tempat hiburan malam café tempat karaoke yg menjadi sarana hiburan menjadi tempat bersandar  pekerja dari luar daerah yang menetap hingga beberapa hari bahkan bulan,
F. ,bercampurnya budaya dan bahasa yang masuk antara satu daerah dengan daerah asal yang lain dalam lingkup satu pekerjaan di ;sini khususnya para pekerja luar daerah(kota).
INDUSTRI DENGAN MODAL BESAR RESIKO BESAR
Satu sisi industri migas memicu adanya resiko besar, dengan melibatkan kontrak nasional dan multi nasional mengacu pada production sharing contrac (PSC)  ,,cost recovery,. melibatkan patisipasi penyertaan modal terhadap daerah. modalnya juga besar. Begitu pula memicu sebuah adanya incident(kecelakaan).Beberapa dampak di dalam pekerjaan yang , di antaranya yg terjadi di berbagai daerah lokasi lapangan blok minyak,,di antaranya berdasarkan data yang di himpun penulis dan menurut analisa pengamatan penulis ;.
a.Amuk masa terkait desakan pintu keluar dan bedampak pembakaran armada ( lapangan blokcepu-bojonegoro- 2015)
b.Test pressure fluida gas saat tahapan pekerjaan  well testing sumur terjadi kebakaran tanaman pertanian warga (lapangan sumur Kedung lusi- 01 Temulus Randu blatung  – blora jateng 2012)
c-terbakarnya menara rig saat mixing lumpur dan berakibat blow out yang menggangu pemukiman dan menumbulkan banyak korban,(RBT-01-Sumber  kradenan  – blora  Jateng 2005)
d-Munculnya hidrogen sulfide menimbulkan korban di sekitar lingkungan warga (lapangan ngampel -lapangan sukowati-bojonegoro 2016)
f-Luapan blow out lumpur lapindo rusaknya ekosistem (lapindo brantas –sidoarjo jatim-2005)
g-Meninggalnya pekerja di lokasi drilling (Lapangan  cidenok –majalengka-jabar 2016 )
h.konflik dan demo masyrakat di maluku terkait penyertaan modal .partisipation interest(PI). Di blok masela (maluku selatan)Terhadap di berlakukanya undang2 no 22 th 2001 terkait 10 persen modal yg melibatkan badan usaha milik daerah ,( lapangan blok masela-maluku selatan -2015)
i-Meninggalnya anak di bawah umur barmain di balongan air( lapangan tiung biru –kalisumber –bojonegoroo .jatim 2013)
f,terjadi luapan lumpur blow out yang menjalar masuk lahan hutan  dan di rumah warga (lapangan prabu mulih –sumsel 2013)
j .Protes petani garam dan nelayan  untuk memberhentikan menara rig (drilling) , dengan adanya pemboran yg di anggap menggagu keasam air sekitar pertanian lokasi garam ,(lapangan west Madura of shore -2012)
k-Gas kick(semburan liar )dalam sekala kecil masih bisa di tanggulangi ,lazim nya terjadi pada saat operasi drilling . kadang kala sering membuat kepanikan pekerja didalamnya saat alarm sirena berbunyi dan dapat menimbulkan korban ,begitu pula yang terjadi saat proses mixing lumpur (di berbagai kejadiian di saat proses drilling)lazimnya adanya kejadian tsb.
Terjadi biasanya pada saat hitungan tekanan hidrostatik lumpur dari enginer jasa service company lumpur  mungkin salah ,ketika pada saat tekanan hidostatis melebihi tekanan formasi , jika terjadi tidak bisa di kendalikan akan memicu terjadinya blow out,(semburan liar dalam pressure(tekanan) skala besar sulit mematikan lumpur untuk di tanggulangi) bisa bedampak fatal terhadap lingkungan,,,

INDUSTRI MIGAS SANGAT STRATEGIS BAGI PROGRAM PEMERINTAH
di antanya beberapa hal menurut penulis masih terjadi ketimpangan kesenjangan di tiap daerah di berbagai daerah penghasil minyak dan gas
selain undang undang  no 22 th 2001 tentang migas ,pp no 35 th 2005,, terkait penyertaan modal bagi daerah bentuk partisipasi blok, ,yang melibatkan badan pemerintah yakni  BUMD(badan usaha milik daerah) di tiap tiap daerah, masih menuai kontroversi diberbagai  daerah di tanah air khususnya daerah penghasil migas,.selain itu Fenomena gejolak sosial diantaranya yang terjadi potensi sumber energi migas nasional maupun daerah.  khususnya bagi pertumbuhan atau sumbangsih nasional atau pun  kiranya dapat menopang PAD (PendapatanAsli Daerah) peran starategis hasilnya industry gas nasional minyak dan gas merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, tetapi mampu memberi kontribusi yang sangat signifikan terhadap Negara kisaran 30-40% dalam menopang pembangunan perekonomian nasional.

Lazimnya terjadi disuatu daerah ketika hadirnya industry migas bisa menjadi angin segar bagi pemangku kepentingan diantaranya ,berbagai kepentingan politik atau pemerintah terkait,kepentingan kelompok. sering juga mewarnai di dalamnya, dengan meningkatnya pendapatan daerah dengan kuota APBD (AnggaranPendapatan Daerah) yang semakin besar dari sektor migas. Tentunya bisa menopang pemberdayaan.Peran dari lembaga pemerintah baik eksekutif maupun , legislatife.dengan besaran anggaran semakin besar.yang ada didaerah  tentunya semakin memungkinkan membuat program pembanguan  …baik itu meliputi pembangunan infrastruktur, pokmas, pendidikan, pertanian, kegiatan keagamaaan serta kegiatan social lainya,. Peran dari kepala daerah dan lembaga SKPD (satuan kerja perangkat daerah)yang sangat Signifikan’ dengan adanya kegiatan tsb,, namun menurut penulis dengan hadirnya beberapa kegiatan tersebut ,masih ironis sekali dari besaran anggaran yang di himpun dari sector migas, dan ataupun  selain dari pajak non migas, fakta yang terjadi hanya segilintir kelompok maupun oknum yang merasakan serta menikmati, adapun di antaranya meliputi ,meraka yang mempunyai kekuatan parpol, ormas , birokrasi,kegiatan kelompok masyrakat ditingkat bawah, kelompok pertanian dan peternakan ,yayasan ormas keagamaan, dan pendidikan,lembaga swadaya masyrakat,,komunitas media informasi public, dan kegiatan pemberdayaan yang lainya,,sedangkan menurut penulis , berdasarkan pengamatan penulis sendiri,terindikasi bahwa seyogyanya sector pendapatan dari minyak dan gas yang di himpun namun mengacu sesuai konstitusi  yg sering di dengar, bertujuan untuk hajat hidup masyarakat banyak ,sesuai amanat pasal 33 ‘’bahwa bumi air serta isi yg ada terkandung di dalamnya di kuasai Negara ,demi kemakmuran hajat hidup rakyat, kata di “ NEGARA” negara di sini adalah rakyat keseluruhan  ,

.fakta yg terjadi sering kita jumpai adalah sekelompok kecil mereka yang menikmati,mungkin yang bisa di rasa kan kalangan masyrakat tingkat bawah secara langsung sebatas infrastruktur pembanguanan’. begitu pula  salah satunya ,, polemic perda konten lokal yang merupakan metode cara yg selalui menuai kontroversi dengan masyarakt di tinggkat daerah, dan,penerimaan NJOP (nilai jual obyek pajak) terindikasi tak sesuai parameter, seyogyanya terserap melalui pemberdayaan di dalamnya yang terhimpun dengan penyerapan melalui progam program pemerintah ,, kontroversi carut marut mengenai PI (Partisipation interest ). ,banyaknya pekerja lokal yang masih ibarat bak sebuah ‘”sapi perahan di kandang sendiri’.! di lingkungan sekitar ring minyak  pemandangan pembakaran  api flare yang kadang kala masih menjadi tontonan bagi warga sekitar saat malam hari ,, justru bukan malah menjadi pelaku pekerjaan di dalamnya, ketika pemberdayaan tidak tersentuh secara menyreluruh .di antaranya misalnya alokasi besaran CSR(corporate social responsibility) di ukur dengan bentuk parameter apa selama ini di rasa kurang  tak banyak di ketahui secara transparansi, baik media informasi ,peran pendamping dari lembaga swadaya masyrakat(LSM). Dan bahkan warga sekitar ring sekitar lokasi . apakah parameter nya dari segi kerusakan lingkungan, dari aspek kegiatan tahapan pekerjaan berlangsung atau dari besaran flow rate , atau Lifting Minyak dan gas  Sesuai  data  yang tertera diI Room PlC( Programer logging control) ,atau mengacu sirkulasi dalam hitungan Per barel  Day (hari) atau flow MMSCFD (Milimeter second per feet day) dalam hitungan satuan pressur gas yang mengalir, atau besaran dari minyak yg terkumpul di station CPA(Central proses area ) oil refinery ,, namun apa yang terjadi kita ambil contoh beberapa akhir ini fenomenoa maupun fakta yg terjadi diberbagai daerah penghasil , ketikaa harga minyak dunia berkisar 30 /Us dolar AS, terjadi pemangkasan yang besar, dan berdampak pada pendaptan daerah di tiap daerah khususnya wilayah penghasil , bahkan nasional, disini semestinya harga minyak menurun bagi masyrakat tingkat bawah menjadi angin segar tentunya  khususnya  bagi masyrkat kecil, di sebabkan harga minyak tanah di tingkat bawah semakin murah daya beli barang di tingkat masyrakat bawah murah , namun tidak justru di tingkat birokrasi dengan penjualan mengacu minyak dunia yang jatuh dengan harga relatif murah ,,saat harga jatuh berarti telah terjadi pemangkasan anggaran di tiap tiap daerah atau  nasional, ,disinilah juga terjadi kesenjangan dari kalangan ,satu sisi masyrakat tingkat bawah ,dan satu sisi  tingkat atas .di tingkat kalangan birokrasi pemerintahan khususnya  telah kehilangan program2 yang telah di pangkas, dan banyak yg tak bisa tidur akibat kehilangan proyek2 melalui program yg telah dicanangkan sebelumnya,, disini penulis menyimpulkan   dan  bisa kita amati gejolak sosial , bahwa minyak seyogyanya menjadi pemberdayaan serta menunjang kemakmuran rakyat , namun hanya skala kecil masyrakat yg bikin senyum ikut menikmatinya, tak ubahnya miyak bumi merupakan hasil alam yang sangat strategis namun menimbulkan petaka yang bikin isap tangis serta tragis..

Demikian kiranya pembaca yang budiman tentunya penulis ingin lebih luas serta dalam kupas lagi,di saat tengah kesibukan serta keterbatasan penulis sejatinya masih penuh kekurangan, barang kali pembaca yang budiman bisa melengakapinya, kami haturkan terima kasih , artikel penulis di tulis berdasarkan pengalaman ,hasil study lapangan , serta pengamatan penulis secara umum dan pribadi.

—,oleh  imam s—

gogix_cakep@yahoo.co.id

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *