Mobil Hancurkan Tembok Candi, Terbang ke Arca Nagaraja

Geger, Dokter RS Persada Tabrak Candi Kidal
Halusinasi Naik Kuda Putih dan Garuda, Sempat Salat dalam Candi,
TUMPANG MALANG (indoshinju.com)  – Candi Kidal geger, pendharmaan Anusapati, raja kedua Singhasari, ditabrak oleh mobil yang dikemudikan dokter RS Persada Malang, dr. Joko Agus Gunawan (35 tahun), Selasa (25/7) dinihari, kemarin. Menyetir sendirian, sang dokter menghancurkan tembok candi, kemudian meluncur sejauh sekitar 80 meter ke arah candi. Mobilnya sempat terbang 15 meter, sebelum menabrak bagian bawah Arca Nagaraja candi tersebut.
Petaka di Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, terjadi sekitar pukul 24.00 WIB. Ironisnya, pelakunya juga warga Desa Kidal. Dalam kejadian laka lantas tunggal tersebut, ia mengendarai mobil Kia Karnival bernopol BE-2844-GH. Kemudian dengan kecepatan sedang menabrak pagar candi hingga roboh. Belum cukup, Joko menerobos masuk ke bagian depan candi. Yang berakibat pagar candi rusak dan bangunan depan candi yang bergeser.
Beberapa informasi yang telah didapat Malang Post, telah tujuh bulan Joko Agus Gunawan tidak pulang ke rumahnya di Desa Kidal RT 21 RW 02 Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Alasannya, karena mengikuti banyak kegiatan sosial. Sehingga pelaku mengalami kelelahan.
Sebelumnya terjadinya peristiwa tersebut, ia mengantarkan temannya pulang ke daerah Cokro Kecamatan Pakis. Ia banyak bercerita tentang daerah yang dilewatinya. Dalam perjalanan melewati Desa Jeru pelaku mengait-ngaitkan nama desa, dengan berbagai kondisi yang dialaminya. Yang diartikannya Jeru dalam bahasa Indonesia adalah dalam. Diceritakan tentang arti sebuah kehidupan yang dalam.
Begitu juga saat melewati Tumpang, ia juga bercerita tentang hidup yang hanya numpang saja. Saat melewati Wangkal ia juga menjelaskan secara filosofis di mana setiap laku kita harus diasah. Begitu juga saat melewati Pejarahan, Joko Agus Gunawan mengartikan jika kuda atau jaran memiliki kekuatan yang besar. Hingga saat melewati pertigaan Ngingit, ia mengaku-ngaku jika mempunyai kekuatan raja Patih.
Dan puncaknya, saat ia ingin mandi besar di sekitar Candi Kidal yang memiliki lokasi petirtaan untuk mandi dengan nama Sumber Suni. Yang pada hari-hari tertentu digunakan sebagai ritual mensucikan diri. Pada saat itulah ia yang diduga ngantuk atau tidak sadarkan diri mengalami kecelakaan dengan menabrak pagar wilayah masuk candi dan menerobos bangunan depan candi.
“Saat ini korban masih dalam keadaan trauma dan belum ditetapkan sebagai tersangka. Karena kita masih mengumpulkan beberapa saksi seperti Kepala Desa, tetangga pelaku untuk mencari keterangan lebih mendalam tentang pelaku,” terang Kapolsek Tumpang AKP Yusuf Suryadi.
Yusuf menambahkan, saat berbagai pihak terkait telah berkumpul untuk membicarakan permasalahan tersebut. Mulai dari juru kunci, para penjaga candi, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan hingga Dinas Purbakala Mojokerto.
Mobil Joko Agus yang menabrak candi ini, sontak mendapat perhatian dari banyak kalangan. Karena banyak beberapa masyarakat awam yang memiliki dugaan pencurian artefak candi hingga karena pengaruh minuman keras.

Namun hal tersebut disangkal oleh Kapolsek Tumpang, AKP Yusuf Suryadi Ia masih menduga jika kondisi pelaku dalam keadaan ngantuk atau di bawah alam sadar.
“Saat ini kita masih mendalami kasus laka tunggal yang mengakibatkan rusaknya pintu depan Candi Kidal. Kita sudah mengumpulkan beberapa saksi mulai dari Kepala Desa, tetangga pelaku dan beberapa temannya untuk mendapatkan keterangan lebih dalam untuk mengetahui adakah modus lain,” ujar Yusuf kepada Malang Post.

Juru Pelihara Candi Mengira Dikirimi Bom

Geger Candi Kidal sendiri, menjadi sebuah tontonan, ratusan warga sekitar candi berbondong-bondong melihat tragedi yang baru pertama kali terjadi sepanjang candi tersebut ditemukan.
Gerbang Candi Kidal, terlihat ambruk dan bongkahan-bongkahan batu bata masih terlihat berada di bawahnya. Bahkan mobil berwarna silver tersebut, terlihat terparkir pas di depan candi, menambah antusias para warga untuk melihatnya. “Aneh tapi nyata” itulah kata yang berulang kali di ucapkan warga ketika melihat fenomena itu.
Juru Pelihara Candi Kidal, Imam Wijanarko mengatakan kejadian tersebut terjadi sekitar jam 24.00 WIB, disaat semua warga sedang menikmati tidurnya. Hanya beberapa warga saja yang masih tetap terjaga, di malam hari itu.
“Bruak, kami terkejut dan langsung berdiri dari. Namun tak sampai satu menit suara benturan tersebut terjadi lagi, dan diiringi dengan nada bel panjang sekitar 15 menit yang membuat kami cemas,” urai laki-laki yang mengaku  pada saat itu sedang berjaga malam di lingkungannya.
Imam dan warga sekitar sempat panik dan tidak keluar rumah setelah bel tersebut berbunyi. Bahkan mereka sempat menyangka bahwa itu bom yang sewaktu-waktu bisa meledak. “Saya dan teman-teman langsung sembunyi  masuk ke dalam rumah, bahkan keluarga langsung saya bangunkan untuk berlindung,” tambahnya.
Merasa curiga, bom tak juga meledak, dirinya dan warga sekitar langsung mendatangi mobil yang terparkir di depan candi dalam keadaan ringsek bamper depan karena menabrak batu candi. Seketika langsung syok, ternyata yang ditemukan adalah salah satu pemuda asli desa tersebut yakni, Joko Agus Gunawan. Padahal tiga hari berturut-turut Joko sempat mendatangi candi pada malam hari, dan sempat bertemu dengannnya hanya untuk sekedar ngobrol.
“Kami langsung mengeluarkannya dengan memecah kaca mobil, lantaran korban di dalam mobil sempat tak sadarkan diri,” tambahnya.
Setelah berhasil dievakuasi, pihaknya membawa korban ke salah satu rumah dan memberikan pertolongan. Korban yang juga merupakan salah satu dokter pada Rumah Sakit terkenal di Kota Malang, yakni RS Persada, selang beberapa menit langsung sadar.
“Dia terlihat linglung dan bahkan menangis. Setelah itu dia langsung meminta diantarkan mandi di Sumber Suni, dan setelahnya langsung salat di dalam candi. Entah apa yang dia rasakan, dirinya juga sempat menyebut asma Allah dengan sekeras-kerasnya. Kami sampai mengira kalau dirinya kesurupan,” jelasnya.
Dari beberapa penuturan warga setelah terjadi kecelakaan, Joko tak lekas beristirahat. Bahkan dirinya tak henti-hentinya menyebut asma Allah dan mengaji. Tak hanya di rumah, sekitar pukul 05.00 dokter muda itu juga ke Kutukan (sebuah pohon besar yang dikeramatkan warga sekitar) untuk mengaji, dan mengungkapkan perasaan bersalahnya pada leluhur.
Sementara itu Joko Agus Gunawan, saat ditemui Malang Post sekitar pukul 10.00 kemarin, terlihat masih dalam keadaan lemas. Beberapa luka memar yang di kedua kakinya akibat kecelakaan tersebut juga belum diobati. Terlihat beberapa kerabat mengunjungi kediamannya, untuk melihat dan sekedar ingin tahu tentang kejadian tersebut.
Dokter yang juga salah satu Sekretaris Jendral Malang Care tersebut mengatakan, bahwa kejadian yang menimpa dirinya. Joko berkisah, saat itu dirinya baru pulang dari rumah teman yang juga pemilik mobil itu di Desa Cokro Kabupaten Malang. Alih-alih memilih melewati jalan biasanya, dirinya memilih untuk melewati jalan yang memutar dan memang lebih jauh dibanding jalan normal.
“Saya lewat Desa Wangkal, dan dari situ tubuh saya merasa sangat panas. Dan entah kenapa saya merasa menaiki kuda semberani (kuda putih yang mempunyai sayap), dengan sangat kencang. Sampai di Dusun Jeding (perbatasan Desa Pajaran dan Kidal) saya melihat ada macan. Di situlah saya semakin kencang dan menabrak pagar candi,” jelasnya.
“Setelah itu saya serasa menaiki Garuda dan terbang, langsung menabrak candi. Setelah itu saya langsung tidak sadarkan diri, dan tahu-tahu sudah ada di rumah penduduk. Padahal saya sempat merasa sudah ada di surga,” ungkapnya.
Setelah sadar dia menabrak candi, dirinya mengaku langsung syok dan merasa sangat berdosa. Oleh sebab itu dia langsung mandi di Sumber Suni dan bersuci, setelah itu baru menjalankan salat di dalam candi.
“Hanya penyesalan dan rasa terima kasih karena masih diberi hidup yang saya ingat pada saat itu. Apapun saya baca, mulai dari surat pendek sampai dengan istighfar,” katanya.
Joko merasa tak pernah membayangkan jika peristiwa tersebut akan terjadi pada dirinya. Bahkan dia mengaku akan bertangung jawab atas kecelakaannya tersebut.[]

. (mg20/yun/ary/Redaksi

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *