Masyarakat Menilai Bupati Bima Tidak Serius Perhatikan Daerah Berpotensi Pusat Banjir

BIMA NTB (indoshinju.Com) – Banjir yang merendam beberapa wilayah baik yang ada di Kota maupun Kabupaten Bima kemarin   merupakan banjir kiriman dari beberapa wilayah pemukiman yg ada di beberapa kecamatan yang ada di kabupaten.

Sebut saja misalnya Desa Kawuwu yg ada di kecamatan  langgudu dan beberapa desa yg ada dikecamatan. Parado.

Masyarakat menanggapi terkait program Bupati yang mengajak masyarakat untuk melakukan penghijauan hanya dari beberapa tempat saja seperti di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima.

Sementara di Desa Kawuwu Kecamatan Langgudu sampai hari ini tidak pernah ada tanggapan untuk memperhatikanya terlebih awal, padahal ketika terjadi banjir di Desa Kawuwu akan mengakibatkan banjir di beberapa kecamatan seperti di Kecamatan Belo, Monta, Palibelo dan Woha.

Akibatnya bisa berpotensi menghanyutkan  beberapa desa yg ada di 3 kecamatan tersebut.

“Masyarakat Menilai Bupati Bima Tidak S erius Memperhatikan B eberapa Daerah Yang  Berpotensi Sebagai Pusat Banjir”

Banjir yang merendam beberapa wilayah baik yang ada di Kota maupun Kabupaten Bima kemarin, merupakan banjir kiriman dari beberapa wilayah pemukiman yg ada di beberapa kecamatan yang ada di kabupaten.

Sebut saja misalnya Desa Kawuwu yg ada di kecamatan lannggudu dan beberapa desa yg ada dikecamatan. Parado.

Masyarakat menanggapi terkait program Bupati yang mengajak masyarakat untuk melakukan penghijauan hanya dari beberapa tempat saja seperti di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima.

Sementara di Desa Kawuwu Kecamatan Langgudu sampai hari ini tidak pernah ada tanggapan untuk memperhatikanya terlebih awal, padahal ketika terjadi banjir di Desa Kawuwu akan mengakibatkan banjir di beberapa kecamatan seperti di Kecamatan Belo, Monta, Palibelo dan Woha. Akibatnya bisa berpotensi menghanyutkan  beberapa desa yg ada di 3 kecamatan tersebut.

Desa Kawuwu adalah Desa yang berada di Hulur yang memiliki potensi besar untuk mengirim banjir disebabkan banyaknya pembabatan liar pada hutan disekitarnya, dan yang lebih parah lagi di desa kawuwu ada wilayah bekas tambang batu mangan yang dikelolah oleh beberapa PT yaitu Aneka Tambang kemudian dikapling oleh PT Indomini Karya Buana.

Wilayah tersebut mirisnya di biarkan tanpa di lkukan rebosasi kembali.
Kondisi pegunungan eks tambang batu mangan tersebut kondsinya buruk di pertegas oleh Syafi’i (Warga) sekaligus mantan Kepala Desa Kawuwu.

Beliau menilai bahwa Bupati Bima tidak serius dalam menangani bencana banjir yang menimpah warga Bima beberapa hari yang lalu.

Demikian juga dengan pantauan indoshinju.com di lokasi setempat pada saat sedang terjadinya hujan dan banjir, Senin (13/2/2017).

Dengab kodisil beberapa wilayah pegunungan yg berpotensi banjir tersebut, seharusnya Bupati Bima benar2 memperhatikan Hulur-nya terlebih dahulu baru Hilir-nya.

Misalnya saja seperti pegunungan di Desa Kawuwu dan Parado yang sangat berpotensi mengirim banjir untuk beberapa Kecamatan tersebut. Lanjut Syafi’i.

Banyaknya lahan yang telah dibuka oleh masyarakat dan sudah tidak digunakan lagi oleh masyarakat setempat yang menyebabkan lahan banyak yang telah ditelantarkan sehingga dengan adanya lahan tersebut mengakibatkan potensi banjir yang besar sewalaupun hanya dengan potensi atau intensitas hujanya kecil.

Seharunya pemerintah daerah harus lihai dalam melihat kondisi hutan seperti itu.

Pemerintah harus berpikir untuk mengelolah hutan-hutan tersebut menjadi hutan produktif, Tambahnya. (Yudhy).  

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *