SURABAYA (indoshinju.com) – Doa bersama dan tahlil di hari ke 7(tujuh), wafatnya Almarhumah Istri Bung Tomo, Sulistina Sutomo dihadiri ratusan warga yang tergabung di Komunitas Bambu Runcing Surabaya (KBRS).
Supaya ada titik terang dari kelanjutan penyidikan kasus pembongkaran bangunan cagar budaya Studio Pemancar Radio Barisan Pemberontakan Republik Indonesia (RBPRI) Bung Tomo di Jl. Mawar 10Surabaya.
Salah satu koordinator KBRS, A.H.Thony dalam orasinya mengatahkan,
“Betapa miris rumah sejarah dihancurkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawa.
Mari Kita berontak, Kita meminta pemkot dan negara untuk menghukum pelaku pembongkaran rumah sejarah, Ia menilai proses penyodika ini terkesan jalan ditempat.
Meski beberapa saksi pelapor pada tanggal 9 Mei 2016 sudah dimintai keterangan oleh kepolisian, DPRD Kota Surabaya, Pemkot Surabaya dan Kepolisisan belum menunjukkan kemajuan kinerja yang signifikan sebagaimana yang diharapkan masyarakat Surabaya, Pemkot yang juga perna menjanjikan akan menyelenggarakan seminar ag, ar didapatkan bukti yang kuat atas rumah radio tersebut, namun sampai saat ini juga tinggal janji”. Ungkapnya.
Maka dari itu lanjut dia, Komunitas ini perlu menanyakan kembali dan mengawal proses penyidikan kasus ini sampai tuntas kepada Polrestabes Surabaya dan PPNS atas proses kelanjutan penyidikan tindakan tersebut. (Ais