Halifi Dan Istrinya Dibacok, Pasca Anaknya Dibunuh, Kini Mencari Keadilan

BANGKALAN (indoshinju.com) Belum hilang rasa duka atas kematian anaknya Noval Adytia (22), yang juga salah satu Mahasiswa Politegnik Kota Surabaya yang dibunuh secara sadis dan kejam.

Kini pasangan suami istri ini Halifi (46), dan Sukriyah (40), warga Desa Prancak Kecamatan Sepuluh Kabupaten Bangkalan selaku orang tua mendiang almarhum Noval ternyata juga menjadi target sasaran upaya pembunuhan berikutnya.

Beruntung Tuhan berkehendak lain nyawa suami istri ini selamat meski harus mengalami beberapa luka serius hingga tangannya hampir saja putus dalam menangkis serangan sekelompok orang memakai cadar tersebut.

Kejadian tengah malam itu ketika pasangan petani ini tertidur lelap sekitar pukul 02:00 Wib dini hari tiba tiba ia dan Istrinya diserang sekelompok orang secara membabi buta.

“Para pelaku ini masuk kerumah saya dengan cara mencongkel pintu jendela”. ujar Halifi yang didampingi istrinya di depan PN Bangkalan kamis (25/08) usai memantau jalannya sidang Mudahri salah satu pelaku pembunuh anaknya.

Upaya pembunuhan terhadap suami istri yang berprofesi sebagai petani ini bisa dikatakan sangat sadis dan tidak berprikemanusian.

Diduga upaya pembunuhan tersebut berkaitan dengan komplotan pelaku pembunuh anaknya yang tidak terima jika perkaranya berlanjut sampai tuntas ke meja hukum, dan tidak heran komplotan pembunuh ini selalu mengancam keluarga saya”. ujar Halifi

Imbuhnya, Kami keluarga miskin hanya bisa berharap akan adanya keadilan dan meminta perlindungan agar pelaku lain dan otak pelaku pembunuh anaknya juga pelaku pembacokan dirinya dan istrinya yang diduga pelakunya adalah orang yang sama juga ditangkap.

Lebih lanjut Halifi dan Istrinya mengungkapkan, jika anaknya sebelum menghembus nafas terakhir sempat mengatakan kalau pelaku yang membunuhnya ada tujuh orang dan untuk nama para pelaku ini sudah saya sampaikan kepada pihak kepolisian.

“Namun sampai saat ini otak dan pelaku lainnya belum juga ditangkap bahkan mereka terutama otaknya berinisial Hf bisa bebas berkeliaran sambil sesumbar kalau dirinya kebal hukum”. urai Halifi kepada media ini.

Sementara dari pantaun media ini sidang kasus pembunuhan Noval Aditya (22) mahasiswa politegnik Surabaya dan atletik voli terbaik di kota santri ini rupanya proses sidang berjalan dengan singkat.

Pasalnya saksi utama H.Rofi.i Kades Prancak Selaku Pelapor dan saksi satunya yang tidak menutup kemungkinan kedua saksi kunci ini mengetahui kejadian pembunuhan tersebut tak kunjung hadir.

Jaksa Penuntut Umum Hari Ahcmad hanya bisa menghadirkan seorang saksi yaitu Dahri Sopir Mobil yang membawa korban ke rumah sakit Bangkalan.

Sidang kasus pembunuhan sadis ini
ketua majelis hakimnya dipimpin oleh Bambang T.SH.MH, yang juga menjabat sebagai wakil ketua PN Bangkalan.

Namun dalam proses jalannya sidang beragendakan meminta keterangan saksi ternyata tidak banyak membantu dalam mengungkap siapa pelaku lainnya dan apa motifnya.

Ketika saksi ditanya oleh anggota majelis hakim,

“Apakah korban sebelum meninggal sempat mengatakan sesuatu, terutama siapa para pelaku pembunuhan ini ?”.

Saksi Dahri lebih banyak memberi jawaban,

tidak tahu”.

Didepan Hakim anggota, Dahri seakan takut untuk mengungkapkan kebenaran dan lebih banyak mengatakan jika korban hanya merintih dan mengatakan tidak kuat.

Sidangpun akhirnya ditunda pekan depan.(Clis/Dra/Lan)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *