MAKASSAR (indoshinju.com) – TNI Kodam VII Wirabuana makassar.melakukan Gladi persiapan Pengosongan Asrama Bara Baraya di Jln.Abubakar Lambogo Makassar. pada hari selasa 20/9/2016,pukul 10:00 wita.lapangan apel Makodam VII wirabuana makassar.
Gladi tersebut di bawah pimpinan LetKol.Otto sollu
Adapun landasan dari semangat prajurit kodam vii wirabuana dalam melakukan pengosongan asrama tersebut di dasari oleh kesepakatan dan perjanjian yang telah terjadi atara pak muhiddin Dg.matika dengan mayor Bustam pada tahun 1967.
Pada tanggal 1 januari tahun 1967 terbitlah surat perjanjian sewa menyewa atas tanah tersebut di karenakan semakin banyak masyarakat yang masuk dan tinggal di komplek tersebut atas kespakatan itu surat perjanjian dengan nmor 042/f/1967.tentang perjanjian sewa menyewa antara komandan Kodim 1408/Dijumpandang (ditanda tangani oleh Kasdim a.n. Mayir A.Bustam dengan saudara Nurdin Dg. Nombong Atas Tanah Seluas 28.970.10 m2, dengan sewa sebesar Rp. 2.317.06 perbulan.
Atas dasar itu kodam VII wirabuana Makassar melakukan Gladi persiapan Pengosonga asrama bara baraya dijalan. Abubakar lambogo makassar yang akan berlangsung pada hari Rabu 21/9/2016.
Dalam persiapan tersebut tidak ad rencana pengosongan dengan cara paksa maupun tindakan yang dapat menyebabkan para masyarakat serta prajurit TNI, melainkan Letkol.Otto Sollu dalam hal ini bagamana masyarakat paham dan sadar apa yang bukan menjadi haknya untuk segera mengosongkan asrama tersebut.
Pendatangan pihak TNI terhadap masyarakat dijalan abubakar lambogo makassar besok itu sdah pendatangan yang ke 5 kalinya ujar letkol.otto terhadap masyakat tersebut, pendatangan tersebut atas permintaan serta keinginan masyarakat supaya pihak BPN dengan Kodam menjelaskan Asas Hak tanah itu sendiri.
Dalam hal itu kodam menyiapkan 300 personil TNI dengan tujuan hanya untuk mewaspadai ada pihak terkait yang masuk. dan tidak melebihi dari itu melainkah hanya mengisolasikan suasana saja, kebetulan besok ada 4 warga yang mau keluar dari asrama tersebut atas kesadaran dan tidak ada paksaan sedikitpun kata letkol.Otto Sollu.
Pangdam VII wirabuana berharap. mungkin itu pedatangan terahir terhadap masyarakat karna sdah 5 kali pendatangan dilakukan oleh kodam terhadap masyarakat, dan dapat diketahui apa mau serta keinginan masyarakat sehingga mungkin dari pihak TNI bisa mencari solusi dan jalan keluarnya.(odin)