Geliat Sepak Bola Yang Masih Terlihat Bergelora di Tuban

TUBAN (indosinju.com), Selasa sore (24/11) Di Lapangan Desa Banjar Kecamatan Widang Tuban, telah bertanding dua kesebelasan yang berlaga dalam tournamen kelas II (dua) internal Tuban, antara Kesebelasan Garuda Plumpang melawan Kesebelasan Hw Cendoro.

Seperti halnya masyarakat Bojonegoro yang mengidolakan Samsul Arief Munif sebagai pemain bola kebanggaan dan tidak asing lagi di dalam kancah persepakbolaan nasional, sudah tentu demikian pula halnya dengan masyarakat Tuban saat ini membanggakan Hendro Siswanto yang konon katanya berasal dari Tuban, sehingga membuat semacam imun bagi insan bola di Tuban dan menjadikan mereka kebal terhadap penyakit Ogah balbalan akibat carut marut yang melanda PSSI Vs Menpora, anjing menggonggong kafilah berlalu, sepak bola di Tuban tetap menggelora, begitulah setidaknya kata hati insan bola di Tuban.

Read More

Dalam pertandingan kali ini yang dipimpin oleh wasit Jatmiko, Kesebelasan Garuda Plumpang berhasil menumbangkan perlawanan Kesebelasan Hw Cendoro dengan Score tipis 1-0. Gol terjadi yang berawal dari permainan tiktak satu dua antara pemain general lapangan tengah dan gelandang serang(Aldo dan Fajar) yang akhirnya berbuah satu goal cantik melalui kaki seorang striker mungil nan lincah Arifin dengan Nomor Punggung 12 yang membuka kemenangan Kesebelasan Garuda Plumpang pada menit ke 10 babak yang pertama.

Kemudian, pasca jeda istirahat babak pertama usai, pertandingan dilanjutkan pada 45 ( empat puluh lima) menit babak selanjutnya.
Kali ini Kesebelasan Hw Cendoro Memiliki setidaknya 4 peluang menuju goal ditambah satu kesempatan pada tambahan waktu 1 (satu) menit menjelang peluit akhir pertandingan yakni sebuah tendangan bebas yang berjarak 18 (delapan belas) meter dari gawang Garuda Plumpang, namun semua kesempatan tersebut belum mampu dimanfaatkan dengan maksimal oleh Kesebelasan Hw Cendoro.
Demikian pula dengan kesebelasan Garuda Plumpang yang Setidaknya juga memiliki 4(empat) kali peluang untuk menambah keunggulan, yakni satu kali asis Arifin yang mulus di depan Gawang Hw Cendoro namun tanpa suport dan sambutan dari pemain depan Garuda Plumpang, sehingga asis tersebut terbuang sia sia, serta juga sebuah tendangan bebas yang dilakukan oleh Aldo dari jarak 20(dua puluh) meter dari gawang Hw Cendoro, serta 2(dua) kali tendangan sudut yang dilakukan oleh Fajar, semua kesempatan tidak mampu dimanfaatkan dengan maksimal oleh kesebelasan Garuda Plumpang, sehingga kedudukan tetap bertahan 1-0 (satu kosong) untuk Garuda Plumpang, sampai menit akhir pertandingan, dan peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan ditiup oleh wasit Jatmiko. (isc)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *