KUNINGAN (indoshinju.com) – Tim saber pungli polres cirebon melakukan oprasi tangkap tangan OTT mengamankan tiga oknum perangkat desa di desa goa lor kec kaliwedi terkait pungli pungitan liar program prona pada selasa 07 02.
Hal ini harusnya menjadi catatan , pringatan bagi pihak aparatur desa atau kelurahan yang mendapatkan program PRONA proyek nasional argaria untuk pembuatan sertifikat tanah,
Agar tidak memungut biyaya kepada masaarakat seenaknya, berlebihan tidak sesuai dengan aturan pemerintah, karna jika tidak sesuai dengan aturan pihaknya bisa berurusan dengan hukum.
Namun hal itu tidak menjadi eFek jera bagi oknum desa atau kelurahan memangfaatkan program prona untuk meraih keuntungan bribadi.
seperti dugaan sementara adanya pungutan pembuat sertifikat diluar kewajaran di kelurahan winduhaji kecamatan kuningan kabupaten Kuingan Jawa Barat.
Dari hasil konfirmasi dengan lurah winduhaji senin 13 marc jam 10.10 diruangan kerjanya menjelaskan pihaknya mendapatkan program prona pembuatan sertifikat tanah masal dengan jatah dari BPN kuningan sebanyak 280.0 dua ribu delapan ratus bidang tanah.
Pihaknya telah membentuk tim panitia kusus untuk program prona ini anggota panitia terdiri dari Rt dan Rw semua anggotanya.
Untuk biyaya pembuatan sertifikat pihaknya memungut kepada masarakat sebesar Rp 300.000 tiga ratus ribu rupiah persertifikatnya, biyaya tersebut untuk pembelian materai, patok pembatas tanah, perlengapan pemberkasan.
Ketika dipertanyakan untuk pembuatan sertifikat tersebut akan penghabiskan berapa materai, berapa patok pembatas tanah.
lurah menjelaskan, untuk materai ada yang menghabiskan empat ada yang enam, untuk patok juga sama berpareatif karna setiap pembuatan sertipikat ini jelas berbeda kebutuhannya tergantung kondisi tanahnya seperti apa.
ketika dipertanyakan lagi kenapa bisa disama ratakan biyayanya sebesar Rp 300.000 tiga ratus r ibu rupiah padahal kebutuhannya setiap pemohon pembuatan sertifikat itu berbeda, dan berapa upah panitia perharinya.
jawab lurah, tidak perpikir sejauh itu yang jelas biyaya Rp 300.000 tiga ratus ribu rupiah sudah disepakati.
hal ini mendapat tanggapan keras dari anggota PPWI kab kuningan iyan ogut meminta agar tim saber pungli segera turun melidik pembiyayaan pembuatan sertifikan dari program prona di kelurahan winduhaji.
iyan menjelaskan ini diduga adanya pungli, terlihat dengan adanya pungutan yang merata padahal sudah jelas kebutuhanya berbeda.
membuatan sertipikan itu untuk membiyayannya paling benghabiskan Rp 100.000 seratus ribu rupiah karna yang dibutuhan hanyalah bembelian materai, patok, poto copy memberkasan yang biyayanya tidak seberapa, untuk yang lain lainnya sudah di danai dari pemerintah.
untuk panitia yang notabennya terdiri dari Rt dan Rw tidak usah di beri upah atau digajih karna itu sudah kewajibanya dan tugasnya juga pungsinya pelayan masarakat, melayani masarakat.
jadi diduga kuat ada kelebihan anggaran biyaya Rp 200.000 dua rstus ribu rupiah persetipikatnya , sedangkan jatah dari BPN kuningan untuk kelurahan windhaji mencapai 280.0 bidang , kalau kita hitung 200.000 x 280.0 maka akan jatoh di angka Rp 516.000.000 lima ratus enam belas juta, untuk apa uang sebsnyak itu kalau bukan untuk mencari ke untungan bribadi.
Hal ini menjadi catatan bagi tim saber pungli segera turun kelapangan menyikapi pungutan pelaksanaan program prona di kel winduhaji kuningan agar masarakat percsya bahwa tim saber pungli itu ada tidak cuman terdengar di udara namum terlihat nyata ada, prose setiap pelanggaran yang ada jangan mebikin masarakat kecewa yang ujung ujungnya tidak percaya kepada penegak hukum. Jelas iyan ogut. (Red.ISC)