Billy Yang Dulu Menangis Minta Permen, Kini Namanya Menjadi Merk Produk Sebuah Permen

BOJONEGORO (indoshinju.com) – Liku-liku kehidupan manusia memang tiada seorang pun yang bisa menebak akan apa yang terjadi esok atau pun lusa terhadap nasib seseorang.

Dikisahkan oleh seorang Putra Bojonegoro yang melang lang buana, mencari jalan hidupnya dari satu kota ke kota lainya.

Edison, begitulah dia akrab dipanggil oleh teman-temanya, Pemuda asal Desa Gedongarum Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro inipun singgah di Kota Solo, pada akhir perkelanannya.

Dikota ini, dia mendapatkan kehidupannya, bekerja serabutan diberbagai bidang, mulai dari jual obat keliling, buka jasa loundry, menjadi pelaksana Proyek dan banyak lagi hal lainya.

“Kerja apa saja mas yang penting bisa buat makan keluarga”, kata Edison kepada indoshinju.com

Pria yang bermodalkan ijazah SMA inipun mendapatkan kesuksesan dikota ini,

Hingga berkeluarga dan dikaruniai beberapa orang anak.

Waktupun berlalu, tahun demi tahun yang dijalaninnya dengan penuh kebahagiaan dikota ini.

Namun siapa sangka, lika-liku jalan kehidupan manusia, perjalanan nasib manusia sungguh tidaklah dapat diterka dan direncana oleh siapapun insan di dunia ini.

Dunia berputar, beberapa tahun yang lalu usahanya menuai beraneka persoalan, hingga berujung kolaps pada kondisi ekonomi keluarganya.

Susah perihpun dialaminya kembali, dalam memperjuangkan kehidupan keluarganya.

karena menurtnya. ” Roda kehidupan tidak pernah berhenti mas, pasti akan senantiasa berputar, begitu pula dengan kehidupan keluargaku yang tidak akan berhenti, mereka harus tetap hidup dan makan, jadi apapun keadaan saya saat ini, saya harus tetap bekerja dan pantang berputus asa”, Gumam edison penuh semangat.

Dalam kisahnya diapun menceritakan, ketika dia harus menghadapi anaknya Billy yang menangis minta jajanan permen, sementara kala itu dia sedang dalam kondisi terpuruk dan tidak memiliki sepeserpun uang dikantongnya.

Hal itulah yang membuatnya terinspirasi untuk membuat puteranya tidak lagi menangis hanya karena sebuah permen yang harganya tidak seberapa.

Dalam kekalutan dia berusaha keras dengan mencoba berbagai cara, agar dapat mewujudkan keinginannya tersebut.

Pada akhirnya berdasarkan informasi dan hasil dari observasi yang dilakukannya sendiri, Edison mendapatkan titik terang terkait dengan permen.

Berawal dari Pulang kampung ke Bojonegoro, dan dari Surabaya dia mendapatkan bahan-bahan itu, dengan kreatifitasnya, dia membuat 20 (dua puluh) rakit permen yang dijajakan di 20 (dua puluh) toko di Bojonegoro.

Tanpa disangka dari semua yang dijajakan tersebut laku dan habis terjual keseluruhanya.

Nama Billy anaknyapun dibubuhkan pada bungkus permen tersebut.

Perlahan tapi pasti, produk jajanan yang diraciknya itupun laris manis di beberapa wilayah Kabupaten.

Menurutnya saat ini dia sudah memiliki sekitar 700 (Tujuh ratus) toko yang berlangganan permen Produksinya.

Billy yang dulu menangis karena minta permen, saat ini namanya terpampang pada produk permen yang dibuat oleh ayahnya.

Perjuangan tanpa kenal lelah dan putus asa, terinspirasindari hal kecil yang diluar dugaan justru menjadi awal kebangkitanya dari keterpurukan ekonomi.

Namun satu hal yang membuatnya tersendat adalah dari faktor permodalan yang hingga saat ini masih mengencangkan ikat pinggang.

Sebuah Kreatifitas Putra Bangsa, yang Cerdas, Terampil dan Mandiri, Putra Desa Gedongarum Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, yang layak mendapatkan apresiasi dan dukungan dari pemerintah, minimal bantuan permodalan, untuk mengembangkan usaha kecilnya. (isc)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *