JAKARTA (indoshinju.com) – Indonesia digemparkan oleh lahirnya PETA (Pembela Tanah Air), hampir semua media massa diseluruh Indonesia, beberapa waktu yang lalu menuliskan pemberitaan terkait PETA.
Menyikapi berbagai tudingan miring tersebut pendiri PETA Muhammad Shaleh Kr.Sila kepada indoshinju.com (03/02), mengungkapakan pembelaan atas dirinya, termasuk tudingan miring Sutiyoso Kepala BIN.
“Kami PETA, bukan Teroris atau ISIS”. ungkap M Shaleh Kr.Sila.
Selain itu Pangbes PETA inipun mengungkapakan catatan riwayatnya selama dinas di Militer.
Berikut ini adalah salinan catatan pembelaan atas dirinya beserta Riwayat Muhammad Shaleh Kr.Sila selama Dinas di Militer;
1. Kepada Para pejuang PETA : Bahwa kita akan terus berjuang bersama seluruh warga negara indonesia dalam rangka menasionalisasikan kekayaan alam NKRI Demi keadilan, kesejahteraan, kemakmuran bagi seluruh warga negara indonesia (Tentara, Polisi, PNS, Swasta, Tani, Buruh, Seniman, dan Elemen Bangsa lainnya) Termasuk untuk anak, cucu dan generasi kita masa datang.
2. Kepada Para seniorku, para angkatanku, para juniorku Lulusan AKABRI baik angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, angkatan kepolisian baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif yang pernah mengenalku:
Bahwa selama masa aktifku di militer pasti ada pro dan kontra tentang diriku dan itu wajar,
saudara ada yang mengenalku secara positif dan negatif, sebagian mengatakan saya bagus dan sebagian mengatakan saya ekstrim.
3. Kepada seluruh prajurit yang aktif dan sudah tidak aktif baik dari angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, Polri, Saudara yang pernah dibawah komandoku khususnya di jajaran kostrad dan kodam 17 cendrawasih, saudara lebih mengenalku karena kita selalu bersama_sama , selama ini saudara sudah tahu bagaimana memperhatikan kesejahteraan saudara.
4. Akan banyak cerita miring tentang diriku di masa datang yang akan di lakukan oleh oknum baik senior, junior maupun anggota yang sakit hati kepada saya karena saya menegakkan kebenaran dan keadilan selama masih aktif dimiliter.
5. Desember 1999, dua hari sebelum saya dilantik menjadi Perwira didepan istana, saat pengarahan Panglima TNI, saya memperjuangkan hak Prajurit didepan seluruh Calon Perwira dan para Kepala Staf angkatan yaitu naikkan gaji TNI Polri dan buat UU khusus TNI.
6. Tahun 2000 saya pendidikan infantri dan lulus Rangking 5 seluruh Perwira infanteri
7. Tahun 2001 Saya memperjuangkan hak Prajurit, tapi saya di anggap gila akhirnya saya di karantina dan di non jobkan dari satuan.
8. Tahun 2002, saya memecahkan rumus koordinat geografis ke koordinat taktis tanpa gunakan GPS.
9. Tahun 2003, Di lantik menjadi pelatih terbaik Raider oleh Jendral Rya Mizad Ryacudu, dan melatih para pelatih kostrad raider beserta batlyon raider.
10. 2004 .Ikut Darurat Militer II aceh.
11. 2005. Kursus perwira operasi.
12. 2007. Melatih batalyon raider 514 bondowoso.
13. 2008, Sempat di nonjobkan dari jabatan Danki, karena mengkonsep dan membuat sistem pembayaran gaji yang berbeda, alhamdulillah sistem semacam itu diresmikan oleh negara tahun 2011 yaitu ATM Merah Putih.
14. 2009 saat masih di Yon Linud 501, Saya ijin mengundurkan diri dari TNI namun komandan Batalyon dan para senior tidak merestui.
14. 2009. Saya sekola lanjutan Perwira di bandung, dalam pendidikan ini saya sebagai siswa meluruskan yang keliru namun sebagian membenci saya, padahal saya luruskan demi kebaikan bersama.
15. Tahun 2010, saya sebagai Kasilog Brigif 20 Timika, saya konsep dan melaksanakannya sehingga terbangunlah perumahan prajurit termurah di negri ini, namanya perumahan tentara 01, diwilayah Papua yg terkenal biaya hidup mahal, namun mampu membangun rumah prajurit type 36 dengan harga di bawa 100 jt, padahal di Timika, rumah seperti itu berharga di atas 200 juta.
2011. Saya sebagai Wadanyon 754, selalu berbeda pendapat dengan Komandan Batalyon, namun sebagai prajurit saya tetap loyal kepada atasan, perbedaan saya adalah saya tidak mau ambil hak prajurit walau sebiji beras pun, walau satu rupiah pun, semua hak hak prajurit pantang masuk didalam tubuh saya, itulah perbedaan saya dengan Danyon saat itu.
Saat menjadi Dansubsatgas TNI , saya memberikan semua hak2 satgas Darat , Laut, Udara, walaupun sebagian oknum atasan saya benci kepada saya, namun saya katakan saya lbh baik di benci oleh atasan daripada di benci oleh Tuhanku.
2011. Saya di beri kesempatan oleh Allah, untuk Menyelesaikan sengketa industrial PT. Freeport Dan tidak perlu Bangsa ini mencatat sejarah itu.
Yang perlu bangsa ini catat dalam sejarah adalah kami rakyat indonesia melalui PETA akan menasionalisasikan kekayaan alam negara.
2012. Saya mengundurkan diri dari almamater kebangganku yaitu TNI, agar dapat lebih leluasa berjuang bersama Rakyat tertindas, tujuan kami adalah negara harus kelola kekayaan Alam sendiri demi kemakmuran bersama.
Jika saudaraku mau lebih banyak tahu siapa saya maka bertanyalah kepada semua Tentara, Polisi, Masyarakat yang pernah bertemu denganku baik dari Aceh sampai Merauke dan silahkan saudara menilainya baik positif maupun negatif.
Saat ini saya beserta pejuang PETA, Akan terus berjuang sampai rakyat Indonesia makmur.
Bagi yang sudah menjelekkanku dan membuka A’ibku maupun yang baru akan memfitnaku dan akan membuka A’ibku, sebelum saudara melakukannya maka saudara sudah ku MAAFKAN sebelumnya.
dari saudaramu makhluk yang lemah.
Muhammad Saleh.
Panglima besar PETA. (isc)